Logo Bloomberg Technoz

Hati-Hati, Investor Asing Makin Banyak Kuasai SRBI

Ruisa Khoiriyah
08 July 2024 09:00

Bank Indonesia meluncurkan kebijakan term deposit valas mulai 1 Maret untuk mendukung penguatan dan stabilitas nilai tukar rupiah (Bloomberg)
Bank Indonesia meluncurkan kebijakan term deposit valas mulai 1 Maret untuk mendukung penguatan dan stabilitas nilai tukar rupiah (Bloomberg)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Investor asing semakin banyak menguasai kepemilikan instrumen bertenor pendek, Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI). Sejak awal tahun sampai data transaksi 4 Juli lalu, para pemodal asing telah mencatat posisi net buy SRBI sebesar Rp139,9 triliun. 

Bila menghitung sejak SRBI diperkenalkan pada September 2023 lalu, total penerbitan instrumen moneter itu sampai lelang terakhir 5 Juli, telah mencapai Rp842,49 triliun. Mengasumsikan 27%-30% pemilik SRBI adalah investor asing, maka diperkirakan eksposur asing di instrumen tersebut mencapai Rp227,47-Rp252,74 triliun, saat ini. Angka itu sekitar 32% dari total dana asing di Surat Berharga Negara (SBN) yang terus turun.

Pemilik dana global terlihat semakin menyukai penempatan di SRBI itu ketimbang di SBN yang dijual pemerintah RI, ataupun saham. Indikasinya, pada saat bersamaan para investor asing mencatat posisi net sell atau jual bersih SBN serta saham masing-masing sebesar Rp32,58 triliun dan Rp9,06 triliun, sejak awal tahun sampai data setelmen transaksi 4 Juli lalu.

Kecenderungan asing yang semakin agresif menyerbu SRBI berlangsung di tengah ketidakpastian global yang masih tinggi, menaikkan pamor aset-aset bertenor pendek dengan imbal hasil sangat tinggi. Aset bertenor pendek dengan tingkat bunga tinggi jadi pilihan logis investor kala turbulensi pasar masih tajam.

Namun, kepemilikan asing yang makin besar di SRBI itu bukan tanpa risiko ke depan.