Namun, penurunan IHSG masih ditahan oleh sejumlah saham big cap yang didominasi oleh saham bank. Saham TLKM menjadi penopang terbesar setelah berkontribusi 12,23 poin.
Saham TLKM mengalami peningkatan 100 poin (2,41%) ke posisi Rp 4.250/saham. Saham perseroan diperdagangkan sebanyak 131.000.000 saham dengan total nilai Rp 556,13 miliar.
Saham BBCA ada di tempat kedua setelah berkontribusi 3,56 poin. Kemudian, saham BBRI berkontribusi sebesar 2,47 poin, serta BBNI dan BANK masing-masing berkontribusi sebesar 0,95 poin dan 0,85 poin.
Sekadar informasi, salah satu pemegang saham PT Telekomunikasi Selular (Telkomsel), Singapore Telecom Pte Ltd (Singtel) akan melakukan penyertaan saham kepada perusahaan yang juga merupakan anak usaha PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) tersebut.
Aksi ini merupakan bagian dari pemisahaan atau spin off Telkomsel dari PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM).
Edwin Sebayang, VP Investor Relations TLKM mengatakan, setoran modal dilakukan secara tunai sebesar Rp 2,71 triliun. Nilai tersebut berdasarkan valuasi yang sama ketika TLKM melakukan spin off.
Setelah spin off, kepemilikan Singtel akan terdilusi menjadi 30,10% dari sebelumnya 35%. Sedang kepemilikan TLKM atas Telkomsel bertambah jadi 69,90% dari sebelumnya 65%.
TLKM sendiri telah menandatangani Perjanjian Pemisahan Bersyarat (Conditional Spin-Off Agreement) dengan Telkomsel pada tanggal 6 April 2023. Pemisahaan ini menjadi bagian dari restrukturisasi raksasa telekomunikasi pelat merah tersebut.
(dhf/wep)