Logo Bloomberg Technoz

“Seluruh pasar lebih berhati-hati terhadap investasi,” kata Kyle Stanford, Analis VC di PitchBook. “Tidak akan mudah bagi perusahaan untuk mendapatkan modal bahkan saat mereka mampu berkembang dengan kecepatan yang ditetapkan di babak terakhir.”

Runtuhnya Silicon Valley Bank (SVB) secara tiba-tiba bulan lalu, yang merupakan lembaga industri pendanaan dan layanan untuk hampir setengah dari perusahaan startup dan VC yang ada di negara itu, telah mendatangkan gelombang keprihatinan dalam komunitas tersebut. Hal ini mungkin telah memperlambat laju investasinya untuk tahun-tanuh yang akan datang.

Industri VC kesulitan di tengah naiknya suku bunga dan penurunan yang berkelanjutan. Hal ini ditandai dengan turunnya valuasi dan ribuan pemutusan hubungan kerja (PHK).

Pendanaan untuk perusahaan teknologi melambat pada waktu bersamaan di saat para investor merasa sangat sulit mendapat uang lewat pendanaan perusahaan startup.

Aktivitas keluar, yang terdiri dari penawaran umum perdana dan penjualan ke perusahaan lain, turun menjadi US$ 71,4 miliar pada tahun 2022. Hal ini adalah contoh pertama terjadinya penurunan di bawah US$ 100 miliar dalam enam tahun, menurut data PitchBook.

Sumber: Bloomberg

Stanford mengatakan pelambatan ini akan menimbulkan tantangan bagi perusahaan yang lebih matang tahun ini, Mereka akan membutuhkan uang tunai tambahan, bahkan setelah langkah-langkah pemotongan biaya, seperti PHK. 

“Perusahaan terus berusaha menguatkan pondasi bisnis mereka,” katanya. 

Ia menambahkan bahwa para VC mungkin tidak dapat mendukung semua startup unicorn yang membutuhkan uang untuk tetap beroperasi, terutama karena minat pada sektor ini telah berkurang.

Tahun depan, beberapa startup dapat berjuang atau bahkan tutup jika pendanaan VC terus turun. Andrea Lamari, general partner di Manhattan Venture Partners, mengatakan industri mengamati perekonomian dengan cermat dan dampaknya terhadap teknologi.

“Belum ada ketidakpastian seperti ini dalam hampir satu dekade seputar dampak makro pada [industri] startup,” katanya. "Seolah-olah semua mengantisipasi mana yang berikutnya akan jatuh."

-Dengan asistensi Katie Roof.

(bbn)

No more pages