Logo Bloomberg Technoz

Eramet dan Huayou Jajaki Kemitraan Produksi Nikel untuk EV RI

Azura Yumna Ramadani Purnama
07 July 2024 15:30

Mesin reclaimer roda ember menggali tanah di pabrik feronikel Eramet SA di Noumea, Kaledonia Baru./Bloomberg- Madelene Pearson
Mesin reclaimer roda ember menggali tanah di pabrik feronikel Eramet SA di Noumea, Kaledonia Baru./Bloomberg- Madelene Pearson

Bloomberg News - Annie Lee, Eddie Spence dan Faris Mokhtar

Bloomberg, Perusahaan tambang asal Perancis, Eramet SA, menjajaki kemitraan dengan Zhejiang Huayou Cobalt Co guna memproduksi nikel untuk baterai di Indonesia, setelah proyek serupa dengan mitra dari Eropa gagal pada bulan lalu.

Eramet sedang dalam pembicaraan untuk perjanjian pasokan bijih ke pabrik pelindian asam bertekanan tinggi (High Pressure Acid Leaching/HPAL) yang dijalankan oleh perusahaan China di Indonesia yakni Weda Bay Industrial Park, menurut orang-orang yang mengetahui hal tersebut. 

Eramet juga mempertimbangkan untuk mengambil saham di pabrik Huafei yang dikendalikan oleh Huayou, yang merupakan fasilitas HPAL terbesar di dunia, kata salah satu orang tersebut.

Juru bicara Eramet menolak untuk mengomentari pembicaraan tersebut. Dalam pernyataan sebelumnya, Eramet mengatakan bahwa mereka terus mengevaluasi investasi lebih lanjut di Indonesia. Huayou tidak segera menanggapi email yang meminta komentar.