Menurut Direktur World Resources Institute China Li Fang, produsen mobil listrik di negaranya saat ini telah melakukan produksi di kawasan industri lokal negara lain untuk menghindari hambatan yang tidak perlu, selain menjual produk mereka ke pasar negara berkembang.

Misalnya, produsen mobil listrik BYD mendirikan pabrik pertamanya di Thailand, yang menjadikannya pabrik pertama BYD di Asia Tenggara.

Menurut Fang, keputusan produsen untuk mendirikan pabrik di negara-negara berkembang ini dimaksudkan untuk membantu proses pengembangan kendaraan listrik di negara tersebut.

"Hal ini dapat dilihat sebagai bagian dari kerja sama Selatan-Selatan dan sebagai bagian dari respons terhadap peraturan perdagangan global yang baru," tambahnya, mengacu pada kerja sama antarnegara-negara di area selatan bumi.

Kawasan selatan yang dimaksud secara luas mencakup negara-negara di Afrika, Asia, dan Amerika Latin, dan mengacu pada berbagai negara yang dianggap berkembang, kurang berkembang, atau terbelakang.

Pergeseran ini juga disebabkan oleh keinginan yang semakin meningkat dari Presiden China Xi Jinping untuk meningkatkan kerja sama dengan negara-negara dari kelompok tersebut, yang China anggap sebagai bagian dari kelompok tersebut.

(red/ros)