Logo Bloomberg Technoz

Mobil Listriknya Dijegal UE-AS, China Gempur Negara Berkembang

Redaksi
07 July 2024 11:30

Pekerja merakit mobil listrik BYD Co. Dolphin di pabrik barunya di Nikhom Phatthana, Rayong, Thailand, Kamis (4/7/2024). (Valeria Mongelli/Bloomberg)
Pekerja merakit mobil listrik BYD Co. Dolphin di pabrik barunya di Nikhom Phatthana, Rayong, Thailand, Kamis (4/7/2024). (Valeria Mongelli/Bloomberg)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Uni Eropa belum lama ini secara resmi menaikkan tarif bea masuk untuk kendaraan listrik (Electric Vehicle/EV) China. Amerika Serikat (AS) juga telah menerapkan kebijakan serupa sebelumnya.

Tarif bea masuk yang tinggi ditetapkan oleh Eropa dan Amerika Serikat untuk menjaga produsen EV lokal bersaing dengan produk China yang sangat murah.

John Quelch, pengamat sekaligus Wakil Lektor Eksekutif di Universitas Duke Kunshan di China, mengatakan bahwa pasar utama industri mobil listrik China adalah Uni Eropa dan AS. Meskipun demikian, kedua wilayah ini bukanlah satu-satunya pasar China.

"Ada banyak peluang bagi pasar ekspor dan manufaktur kendaraan listrik China untuk berkembang di luar negeri," kata Quelch, seperti dilansir dari CNA, Minggu (7/7/2024).

Quelch menekankan bagaimana China dapat bekerja sama dengan negara-negara dengan industri mobil seperti Meksiko. Karena itu, kendaraan listrik Negeri Tirai Bambu ini masih dapat dibeli oleh banyak negara.