Logo Bloomberg Technoz

Tahun lalu, volume penjualan PTBA mencapai 31,7 juta ton. Artinya, sekitar 4,44 juta ton diekspor ke India.

Apollonius mengatakan, fluktuasi pasar, termasuk akibat yang terjadi di India, berada di luar kendali perusahaan. Sehingga, berapa volume yang akan diekspor nanti disesuaikan dengan permintaan dan kebutuhan di sana.

"Langkah yang kemudian dapat kami lakukan adalah, memaksimalkan setiap peluang ekspor (ke negara lain) maupun pasar di dalam negeri," jelasnya.

Namun, ia belum bisa membeberkan negara mana saja yang menjadi tujuan ekspor baru. "Yang jelas, kami maksimalkan setiap peluang pasar," imbuhnya.

Secara terpisah, Direktur Eksekutif Asosiasi Pertambangan Batu Bara Indonesia (APBI) Hendra Sinadia mengatakan, India masih menjadi negara tujuan ekspor potensial batu bara Indonesia. Menurut dia, kebijakan pembatasan impor oleh pemerintah India tak akan berpengaruh signifikan terhadap ekspor RI ke negara Asia Selatan itu.

"Kami melihat pasar India masih cukup prospektif, karena kualitas batu bara Indonesia itu sangat bagus untuk di-blend. Kami juga melihat permintaan [batu bara] dari India masih cukup tinggi," kata Hendra kepada Bloomberg Technoz, Rabu (4/5/2023).

Hendra berpendapat sulit bagi India untuk membatasi atau bahkan menghentikan impor batu bara termal. Sebab, kualitas batu bara termal India tergolong rendah lantaran menghasilkan abu sisa hasil pembakaran atau ash yang cukup tinggi. Batu bara dengan kualitas tersebut tidak memenuhi standar industri pengolahan logam dan mineral atau metalurgi.

"Sementara itu, untuk [industri] metalurgi India juga perlu impor [batu bara], bahkan makin banyak," ujar dia.

Menurut dia, berdasarkan data-data yang dipelajari oleh APBI, permintaan impor batu bara oleh India masih cukup bagus. Hal ini terjadi meski dalam beberapa tahun terakhir India berhasil meningkatkan pertumbuhan produksi batu bara. AKan tetapi, kebutuhan di negara tersebut jauh lenih besar. Mereka butuh batu bara untuk pembangkit listrik khususnya di daerah pesisir India.

"Selain itu, kapasitas logistik India dari tambang ke pembangkit juga masih belum mencukupi," ujar dia.

(yun/dhf)

No more pages