Bloomberg Technoz, Jakarta - Pesawat Boeing 787-9 Dreamliner milik maskapai Air New Zealand terpaksa balik arah setelah terjadi kerusakan mesin hingga terbakar di atas langit Pasifik.
Dikutip dari The New Zealand Herald, pesawat Air New Zealand kembali ke Auckland 2,5 jam setelah penerbangan. Penyebannya, ada indikasi kerusakan mesin di udara. Pilot kemudian membuang sejumlah bahan bakar jet, kata penumpang Brock Fenwick.
“Bayangkan semacam asap hitam, seperti di film saat pesawat jatuh, jejak asap keluar dari sayap. Persis seperti itu – dua jejak asap hitam,” kata Fenwick kepada The New Zealand Herald, tentang bahan bakar yang mengalir dari pesawat.
Kepala petugas integritas operasional dan keselamatan Air NZ Kapten David Morgan mengonfirmasi penerbangan NZ81, tipe Boeing 787-9 Dreamliner, menuju Hong Kong pada hari Kamis harus berbalik arah setelah muncul kode kesalahan yang menunjukkan masalah pada mesin.
“Pesawat memerlukan fungsi anti-es di salah satu mesinnya untuk diperiksa oleh tim pemeliharaan kami, dan melakukan hal ini di Auckland dibandingkan di Hong Kong akan memastikan pesawat dapat kembali beroperasi lebih cepat," kata Morgan.
“Ini tidak menimbulkan risiko keselamatan bagi penumpang di dalam pesawat. Pelanggan akan diakomodasi pada layanan berikutnya yang tersedia dan kami ingin mengucapkan terima kasih atas kesabaran dan pengertian mereka.”
Fenwick mengatakan pilot memberi tahu penumpang melalui sistem alamat publik bahwa tidak ada risiko terhadap keselamatan mereka dan menjelaskan masalah yang tampak, menghilangkan ketakutan yang dia rasakan ketika dia melihat pesawat berbelok tajam.
Namun, masalah lain muncul sebelum penerbangan lepas landas dari Auckland, Fenwick mengatakan penerbangan awalnya ditunda karena masalah mesin. Juru bicara Air NZ mengatakan masalah ini disebabkan penggantian pompa bahan bakar.
“Kemudian semuanya beres, kami naik pesawat, lalu beberapa jam dalam perjalanan, adik laki-laki saya berkata, 'lihat peta [pelacakan dalam penerbangan], pesawatnya mengarah ke kiri' dan kemudian semua orang melihat ke arah yang sama. sekitar,” kata Fenwick.
“Sekitar lima menit kemudian kami mendapat [pengumuman] yang mengatakan tidak ada pilihan lain, kami harus berbalik karena kesalahan pada [mesin] sayap kiri.”
Juru bicara Air NZ membenarkan bahwa pilotnya membuang bahan bakar. Hal ini membuat pesawat cukup ringan untuk mendarat dengan selamat di Auckland, katanya.
(red)