Logo Bloomberg Technoz

Polri Minta Bantuan PLN Deteksi Keberadaan Pabrik Narkoba

Redaksi
05 July 2024 18:05

Bareskrim Polri dan Kemenkumham ungkap sindikat jaringan Hydra, pengedar narkoba di Bali. (Dok. Kemenkumham)
Bareskrim Polri dan Kemenkumham ungkap sindikat jaringan Hydra, pengedar narkoba di Bali. (Dok. Kemenkumham)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Badan Reserse Kriminal Kepolisian atau Bareskrim Polri meminta bantuan PT Perusahaan Listrik Negara (persero) untuk mendeteksi keberadaan clandestine lab atau laboratorium narkoba. Hal ini berkaitan dengan pemasangan dan pemakaian listrik tak wajar pada rumah-rumah yang diubah menjadi pabrik narkoba.

“Kita mengimbau teman-teman PLN kalau ada masukan-masukan rumah atau tempat yang penggunaan daya listriknya itu di luar kebiasaan, tolong bisa diinformasikan kepada pihak kepolisian setempat, supaya nanti bisa dilakukan pendalaman-pendalaman,” kata Kepala Bareskrim Polri, Komisaris Jenderal Wahyu Widada dikutip dari laman Humas Polri, Jumat (5/7/2024).

Menurut dia, pada beberapa kasus, polisi menemukan lokasi pabrik narkoba kerap mengkonsumsi listrik dalam jumlah tinggi. Padahal, lokasi-lokasi tersebut hanya bangunan tempat tinggal berupa rumah, rumah kantor, hingga villa atau tempat penginapan.

Salah satu contoh, kata Wahyu, sejumlah warga negara asing asal Ukraina menggunakan sebuah villa di Kuta Utara, Bali sebagai pabrik narkoba. Villa yang tak besar tersebut ternyata mengkonsumsi listrik hingga 72 ribu watt.

"Ini enggak masuk akal kalau hanya digunakan untuk sebuah villa tanpa kolam renang dan sebagainya,” tambah Wahyu.