Logo Bloomberg Technoz

Lebih lanjut, kekhawatiran lainnya adalah terhadap kondisi perekonomian AS saat bank sentral melakukan penundaan penurunan tingkat suku bunga, sehingga memperkuat nilai tukar dolar AS dan membuat investor mengalihkan investasi dari pasar komoditas kepada dolar AS. 

Harga juga dipengaruhi kekhawatiran pasar akan peningkatan pasokan minyak mentah, karena hasil pertemuan OPEC+ pada awal Juni 2024 yang menyepakati untuk mulai mengurangi pemotongan produksi pada awal kuartal IV-2024.

“Terkait pasokan minyak dunia Juni 2024, Badan Energi Internasional [International Energy Agency] melaporkan peningkatan pasokan minyak dunia sebesar 520 ribu barel per hari menjadi 102,5 juta barel per hari dibandingkan laporan bulan sebelumnya. Di sisi lain, dalam laporannya, IEA menurunkan proyeksi pertumbuhan permintaan minyak mentah dunia 2024 sebesar 100 ribu bph menjadi 960 ribu bph.” 

Faktor lain yang menyebabkan penurunan harga minyak mentah Juni 2024 adalah stok minyak mentah AS mengalami peningkatan sebesar 4,8 juta per barel menjadi 460,7 juta per barel dibanding stok bulan sebelumnya, sehingga membuat pasar khawatir akan permintaan minyak di saat musim panas. 

Adapun stok gasoline AS mengalami peningkatan sebesar 3 juta bbl menjadi 233,9 juta bbl dibandingkan stok bulan sebelumnya.

Selengkapnya perkembangan harga minyak mentah utama bulan Juni 2024 dibandingkan Mei 2024 relatif stabil dengan detail sebagai berikut :

- Dated Brent naik sebesar US$0,56/bbl dari US$82,05/bbl menjadi US$82,61/bbl.
- WTI (Nymex) naik sebesar US$0,08/bbl dari US$78,62/bbl menjadi US$78,70/bbl.
- Brent (ICE) stabil dari US$83,00/bbl menjadi US$83,00/bbl.
- Basket OPEC turun sebesar US$0,54/bbl dari US$83,59/bbl menjadi US$83,05/bbl.
- Rata-rata ICP minyak mentah Indonesia turun sebesar US$0,47/bbl dari US$79,78/bbl menjadi US$79,31/bbl.

(dov/ain)

No more pages