Bloomberg Technoz, Jakarta - Rupiah semakin melesat meninggalkan area Rp16.300-an/US$ didukung arus masuk modal asing yang kembali lagi ke pasar saham dan pasar surat utang dalam negeri. Kembalinya investor berburu aset rupiah dipicu oleh sentimen pasar yang membaik jelang rilis data pasar tenaga kerja yang paling ditunggu-tunggu nanti malam.
Rupiah juga diuntungkan oleh sentimen positif dari rilis data cadangan devisa RI pada Juni lalu yang naik ke level tertinggi dalam tiga bulan terakhir, menjadi US$140,2 miliar.
Rupiah spot bergerak di kisaran Rp16.275/US$ pada pukul 14:49 WIB, pada hari bursa terakhir pekan ini, Jumat (5/7/2024). Posisi itu mencerminkan penguatan 0,27% dibanding posisi penutupan kemarin dan membawa rupiah sebagai mata uang Asia dengan kenaikan nilai tertinggi sampai jelang sore ini.
Di belakang rupiah, ada dolar Singapura dan baht Thailand yang sama-sama menguat 0,15%, disusul oleh peso Filipina dan dong Vietnam juga menguat 0,1%. Yuan China menguat 0,09% serta rupee India juga naik 0,02%.
Sementara di pasar offshore, rupiah forward semakin menguat di kisaran Rp16.276-Rp16.282/US$ sore ini.
Dolar AS bergerak landai di 104,99, melontar sinyal para pelaku pasar yang optimistis data pasar tenaga kerja nanti malam akan memberikan konfirmasi tentang jalur penurunan bunga acuan Federal Reserve (The Fed) tahun ini.
Asing masuk lagi
Sampai jelang penutupan pasar hari ini, asing terlihat aktif memborong saham dan surat utang. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melanjutkan penguatan di zona hijau untuk hari ketiga berturut-turut di kisaran 7.240. Asing telah mencatat net buy sebesar US$48 juta pada Kamis lalu.
Sedangkan di pasar surat utang asing membukukan net buy US$17 juta pada 4 Juli, menurut data yang terakhir dilansir oleh Kementerian Keuangan. Pada pukul 14:46 WIB, hampir semua tenor Surat Berharga Negara (SBN) mencatat penurunan imbal hasil. Yield SBN-10Y turun 1 bps ke 7,078%, lalu tenor 5Y saat ini ada di 6,953%, disusul tenor 2Y di 6,785%.
Hari ini, Bank Indonesia juga mengadakan lelang Sertifikat Rupiah Bank Indonesia (SRBI). Animo pemodal terlihat sedikit turun 5% dengan incoming bids sebesar Rp25,9 triliun, dibanding angka penawaran lelang SRBI pada Rabu yang mencapai Rp27,24 triliun.
Tenor favorit investor masih di SRBI-12 bulan yang pada lelang hari ini dimenangkan di bunga diskonto tetap tinggi di 7,251%, sedikit lebih kecil dibanding lelang sebelumnya sebesar 7,260%.
(rui)