Prediksi itu lebih optimistis dibandingkan Asian Development Bank (ADB) yang memperkirakan Indonesia hanya mampu tumbuh 4,8% tahun ini akibat konsumsi yang tumbuh moderat dan kinerja ekspor yang melemah terimbas perlambatan ekonomi global sepanjang 2023.
“Pengetatan moneter tidak akan berlanjut sejalan dengan inflasi yang melandai dengan perkiraan tingkat inflasi 4,2% sepanjang tahun ini dan akan menurun ke 3% pada 2024,” kata Henry Ma, Senior Economist ADB.
Pertumbuhan ekonomi domestik baru akan bangkit pada 2024 dengan perkiraan tumbuh 5%, menurut ADB. “Sektor ketenagakerjaan belum sepenuhnya pulih ditunjukkan dengan tingkat pengangguran yang sudah menurun akan tetapi belum bisa kembali ke level sebelum pandemi,” demikian ADB.
Pivot BI Terhalang Sinyal Resesi
Ancaman utama pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun ini, menurut ekonom adalah risiko resesi global yang bisa memangkas kinerja ekspor komoditas dan mendorong terjadinya arus modal keluar. Hal itu akan mendorong bank sentral mempertahankan bunga acuan lebih tinggi dalam waktu lebih lama atau bahkan harus menaikkan bunga lagi untuk menopang rupiah seandainya kemerosotan ekonomi global terjadi sangat dalam.
“Skenario dasar kami adalah BI mempertahankan bunga acuan di level 5,75% pada kuartal 1-202 hingga akhirnya berbalik arah di akhir tahun dengan pemangkasan sebesar 50 bps ke 5,25%,” tulis Henderson.
Namun, bila sinyal resesi global semakin kuat, BI diperkirakan akan menunda penurunan bunga untuk memberi sokongan pada rupiah.
“Ketidakpastian global masih cukup tinggi. Selain itu Federal Reserve dalam rapat FOMC Maret 2023 mengindikasikan dalam outlook-nya ruang pemangkasan bunga ada pada 2024. Jadi melihat hal ini, saya rasa BI tidak akan terburu-buru memangkas suku bunga,” pandangan Faisal Rachman, Ekonom Bank Mandiri.
Pertumbuhan Kuartal I-2023
Melewati kuartal pertama tahun ini, pertumbuhan ekonomi RI diperkirakan mampu mendaki di kisaran 4,8%, berdasarkan survei Bloomberg terhadap 42 ekonom pada Februari lalu.
Selanjutnya, pada kuartal II-2023, Indonesia akan mencetak pertumbuhan 4,8% dan 4,9% pada kuartal III-2023, sebelum akhirnya 5% pada kuartal akhir tahun ini.
Badan Pusat Statistik (BPS) akan merilis data pertumbuhan ekonomi, Produk Domestik Bruto (PDB) kuartal 1-2023 pada 5 Mei nanti.
(rui)