Proyek IDD
Selain itu, Hudi mengatakan, sampai dengan saat ini belum ada indikasi bahwa hal tersebut akan memengaruhi komitmen Eni dalam pengembangan Blok Indonesia Deepwater Development (IDD).
SKK Migas dan Eni juga masih berkoordinasi untuk mengupayakan agar blok itu bisa onstream sesuai dengan target yang ditetapkan pada 2027.
Ketua Komite Investasi Asosiasi Perusahaan Minyak dan Gas Nasional (Aspermigas) Moshe Rizal memproyeksikan setidaknya terdapat dua potensi skenario yang bakal ditempuh raksasa minyak dan gas (migas) Italia, Eni SpA, dalam melepas bisnis hulu di Indonesia, yakni sebelum dan setelah onstream.
Adapun, potensi skenario pertama adalah menjual asetnya sebelum proyek yang dikembangkan onstream. Dengan demikian, Eni bakal memperlambat pegembangan blok tersebut sembari mencari investor baru.
Kedua, Eni bakal melepas aset usai proyek yang dikembangkan sudah onstream. Hal ini bakal meningkatkan nilai dari proyek tersebut dibandingkan dijual sebelum onstream.
Grup energi Italia Eni dikabarkan ingin mengumpulkan lebih dari €4 miliar (sekira Rp70,28 triliun) dari pelepasan bisnis hulu globalnya. Demikian disampaikan orang-orang yang mengetahui masalah ini, dikutip Bloomberg.
Penjualan ini akan menjadi bagian dari strategi yang lebih luas untuk melepas aset senilai €8 miliar selama tiga tahun ke depan. Unit-unit yang dapat menjadi kandidat untuk rencana penjualan aset, termasuk beberapa operasi di Indonesia dan Siprus, kata orang-orang yang tidak mau disebutkan namanya karena alasan rahasia.
(dov/wdh)