Logo Bloomberg Technoz

Bloomberg Technoz, Jakarta - Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) akan menindak tegas pegadang yang menjual jajanan pasar dengan kandungan zat berbahaya seperti rhodamin B, metanil yellow, dan boraks.

Menurut PLT Kepala BPOM RI, Lucia Rizka Andalusia, para pedagang akan dilakukan pembinaan hingga dikenakan sanksi sosial.

Rizka juga menilai penggunaan bahan tambahan pangan yang tak aman ini kerap kali digunakan oleh pedagang kecil karena harganya yang murah.

"Ini biasanya pedagang kecil ya, lebih kepada pembinaan, edukasi, tidak sanksi, karena ini biasanya pedagang UMKM dan bahkan kadang bukan. Pedagang keliling di pasar-pasar juga kita edukasi lama-lama dia kan malu kalau produknya ketahuan di pasar mengandung formalin, rhodamin," kata Rizka kepada wartawan di kawasan Jakarta Selatan.

"Ini yang digalakkan oleh Badan POM dengan laboratorium kelilingnya Badan POM. Badan POM punya lab keliling yang melakukan uji cepat kandungan bahan tambahan makanan yang berbahaya seperti formalin ini. Nah dengan lab-lab keliling ini, kita bisa menembus sampai ke pasar-pasar yang di-close-up-close-up ya untuk mengurangi hal ini," lanjutnya lagi.

Sebelumnya diberitakan, BPOM menemukan jajanan pasar yang menggunakan bahan pangan tidak aman yang bisa mengancam kesehatan.

Plt Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) RI Lucia Rizka Andalusia menyebut makanan yang menggunakan bahan pangan berbahaya banyak dikonsumsi oleh masyarakat. Penemuan ini karena pihaknya secara aktif melakukan survei ke pasar-pasar. 

"Contohnya paling banyak, bakso soto mi, beli mi goreng, mi warna kuning dan dia awet mau berapa hari? Seminggu lebih dia ga rusak, bulanan bahkan mengandung formalin,"ujarnya kepada wartawan di kawasan Jakarta Selatan.

Berikutnya, BPOM juga menemukan bahan tambahan pangan pewarna rhodamin B dan metanil yellow pada jajanan pasar.

"Es krim  cone-nya warna merah ini yang mengandung rhodamin B ini juga terus digalakkan badan BPOM. Selain itu juga ada pewarna yaitu metanil yellow," terangnya.

Selain pewarna, BPOM juga menemukan penggunaan boraks pada kerupuk.

"Kerupuk juga ni banyak pakai boraks, kerupuk gendar," ujarnya. 

(dec/spt)

No more pages