Namun raihan terbesar atas usaha BUKA justru berasal dari saldo penggalangan dana IPO yang belum dan sudah terealisasi sebesar Rp 3,7 triliun. Meskipun terdapat keuntungan lain hasil bunga deposito bank dan bunga obligasi pemerintah senilai Rp 541 miliar, naik 138%.
Fairuza menjelaskan, pada kuartal IV ataupun tahun buku 2022 Bukalapak menorehkan kemampuan dalam rangka mencapai target adjusted Earning Before Interest, Taxes, Depreciation, and Amortization di akhir tahun ini. Hal tersebut telah sesuai dengan strategi manajemen BUKA bertajuk “Path to Profitability”.
Adjusted EBITDA pada kuartal IV tahun lalu, ditegaskan Fairuza, mencatat peningkatan 28%, lebih baik dari pencapaian kuartal sebelumnya (QoQ), meskipun nilainya masih minus Rp 325 miliar.
“Fokus kami tidak hanya meraih laba, tapi juga memastikan bahwa Bukalapak dapat secara berkelanjutan mencapai pertumbuhan laba yang kuat di tahun yang akan datang,” kata dia.
(wep/dhf)
