Logo Bloomberg Technoz

BMI memproyeksikan surplus sebesar 253 kiloton (kt) di pasar nikel global pada 2024, naik sedikit dari surplus sebesar 209 kt yang diperkirakan untuk 2023. 

Kelebihan pasokan ini terutama disebabkan oleh peningkatan produksi nickel pig iron (NPI) dan produk nikel antara di Indonesia, imbas langsung dari peningkatan investasi di sektor nikelnya menyusul pemberlakuan larangan ekspor bijih nikel pada 2020. 

Pada kuartal I-2024, produksi nikel olahan Indonesia naik 24,7% menjadi 383 kt, naik dari 307 kt selama periode yang sama pada 2023. BMI memperkirakan tingkat pertumbuhan produksi nikel tahunan sebesar 17,0% pada 2024. 

Di luar Indonesia, produsen nikel olahan terbesar kedua di dunia, China daratan, mencatat pertumbuhan sebesar 2,3% secara tahunan atau year on year (yoy) pada kuartal I-2024 menjadi 220 kt, naik dari 215 kt pada 2023.

Meskipun demikian, ada sejumlah risiko sisi pasokan dalam lanskap pertambangan nikel. Keterlambatan persetujuan Indonesia atas kuota produksi tambang telah menyebabkan meningkatnya kekhawatiran atas berkurangnya stok bijih domestik di seluruh pabrik peleburan, yang berpotensi mengurangi volume produksi tahunan yang dimurnikan.

Selain itu, produsen nikel di luar Indonesia tengah berjuang menghadapi lingkungan operasi yang sulit akibat jatuhnya harga nikel dan keunggulan kompetitif Indonesia dalam biaya produksi, yang meningkatkan kemungkinan penutupan dan pembatasan pabrik peleburan yang dapat mengurangi tingkat surplus pasar. 

Pada saat yang sama, meningkatnya ketegangan politik di produsen utama Kaledonia Baru berpotensi memperketat pasokan global, terutama karena pabrik peleburan nikel domestik sudah berisiko mengalami pembatasan karena lonjakan produksi berbiaya rendah dari Indonesia membanjiri pasar global. 

Meskipun terjadi reli singkat di awal tahun yang mendorong harga ke level tertinggi tahun ini sebesar US$21.615/ton pada 20 Mei, harga nikel ditutup pada US$17.291/ton pada 28 Juni, terbebani oleh memburuknya sentimen investor.

Level ini menunjukkan peningkatan sepanjang tahun berjalan atau year to date (ytd) sebesar 4,3%, tetapi juga kontraksi signifikan sebesar 15,5% secara bulanan atau month to month (mtm) seiring meredanya optimisme pasar. Pembalikan dramatis dalam sentimen pasar sejak awal Juni berpotensi menekan harga nikel lebih jauh selama kuartal III-2024.

“Meskipun harga nikel saat ini tertekan, kami memperkirakan risiko kenaikan – termasuk tetapi tidak terbatas pada potensi gangguan pasokan dan melemahnya dolar Amerika Serikat pada akhir tahun – akan menempatkan harga pada batas bawah sepanjang tahun, mencegah penurunan signifikan dari level saat ini.” 

BMI mengatakan pelemahan dolar AS, kemungkinan besar pada September, akan memberikan beberapa dukungan terhadap harga nikel pada kuartal IV-2024 hingga 2025, seperti halnya komoditas lain yang dihargai dalam dolar AS.

(dov/wdh)

No more pages