Bloomberg Technoz, Jakarta - Harga emas dunia bergerak naik pada perdagangan hari ini. Bagaimanakah prospek harga sang logam mulia?
Pada jumat (5/7/2024) pukul 08:41 WIB, harga emas dunia di pasar spot tercatat US$ 2.357,82/troy ons. Naik tipis 0,04% dibandingkan hari sebelumnya.
Harga emas mampu melanjutkan tren positif hingga pagi ini. Dalam sepekan terakhir, harga naik 1,34% secara point-to-point.

Bagaimana proyeksi harga emas untuk hari ini? Apakah masih bisa naik atau malah terkoreksi?
Secara teknikal dengan perspektif harian (daily time frame), emas masih bertengger di zona bullish. Terlihat dari Relative Strength Index (RSI) yang sebesar 55,66. RSI di atas 50 menandakan suatu aset sedang dalam posisi bullish.
Namun patut dicermati bahwa indikator Stochastic RSI sudah menyentuh angka 100. Sudah paling tinggi, sangat jenuh beli (overbought).
Investor patut mewaspadai pivot point di US$ 2.355/troy ons. Jika titik ini tertembus, maka target support US$ 2.352-2.348/troy ons akan terkonfirmasi.
Target paling pesimistis atau support terjauh adalah US$ 2.333/troy ons.
Adapun target resisten terdekat adalah US$ 2.362-2.368/troy ons. Target paling optimistis atau resisten terjauh ada di US$ 2.374/troy ons.
Data Tenaga Kerja
Hari ini, pasar tengah menanti rilis data ketenagakerjaan Amerika Serikat (AS). Malam nanti waktu Indonesia, US Bureau of Labor Statistics akan merilis data penciptaan lapangan kerja non-pertanian (non-farm payroll) dan tingkat pengangguran periode Juni.
Konsensus pasar memperkirakan ekonomi Negeri Adikuasa menciptakan 190.000 lapangan kerja non-pertanian bulan lalu. Jauh lebih rendah ketimbang Mei yang sebanyak 272.000.
Sementara tingkat pengangguran Juni diperkirakan sebesar 4%. Tidak berubah dibandingkan Mei.
Perkiraan itu menunjukkan bahwa pasar berekspektasi ekonomi AS mulai melambat. Ini membuat penurunan suku bunga acuan menjadi masuk akal.
Berdasarkan CME FedWatch, kemungkinan penurunan suku bunga acuan sebanyak 25 basis poin (bps) menjadi 5-5,25% pada September adalah 66,5%. Federal Funds Rate bahkan diperkirakan bisa turun 25 bps pagi pada Desember, dengan peluang 46%.
Emas adalah aset yang tidak memberikan imbal hasil (non-yielding asset). Memegang emas lebih menguntungkan saat suku bunga bergerak turun. Jadi tidak heran emas masih berada dalam tren positif saat asa penurunan suku bunga membuncah.
(aji)