Logo Bloomberg Technoz

"Tidak ada volume minimum yang harus dipasok. Mereka juga butuh barang untuk kebutuhan pasarnya. Umpama,  dia punya kebutuhan pasar 100 ton, tetapi kita ambil 25 ton, mereka pasti bingung. Kita juga enggak mau ganggu,” kata Budi.

Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo Adi. (Bloomberg Technoz/ Rezha Hadyan)

Berbeda, Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi mengklaim, pemerintah sudah menentukan volume beras yang harus dipasok oleh masing-masing penggilingan padi. Volume beras yang ditentukan menyesuaikan kapasitas dari setiap penggilingan padi. Hal ini sudah disepakati dalam pertemuan yang digelar oleh Bapanas bersama Perkumpulan Penggilingan Padi dan Pengusaha Beras Indonesia (Perpadi).

Menurut dia, masing-masing penggilingan padi akan memasok beras ke gudang Bulog dengan volume bervariasi mulai dari 500 ton hingga 5.000 ton.

Arief menegaskan Bulog akan membeli beras dari para penggilingan tersebut sesuai Harga Pembelian Pemerintah (HPP) yang ditetapkan yakni Rp9.950/kg. Oleh karena itu, harapannya harga gabah kering panen (GKP) di pasaran tidak lebih dari HPP yang ditetapkan untuk GKP sebesar Rp5.000 per kg. 

Dia menyebut adanya komitmen dari 25 penggilingan padi untuk memasok beras ke Bulog juga akan membantu Bulog mencapai target serapan beras nasional sebanyak 2,4 juta ton hingga akhir 2023.

"Semoga [bisa] selesai sebelum Lebaran," katanya ketika dihubungi oleh Bloomberg Technoz beberapa waktu lalu.

(rez/frg)

No more pages