Logo Bloomberg Technoz

Stok Tipis, Bulog Baru Terima 25% Pasokan Beras dari Penggilingan

Rezha Hadyan
06 April 2023 15:16

Direktur Utama Perum BULOG Budi Waseso. (Dok. BULOG)
Direktur Utama Perum BULOG Budi Waseso. (Dok. BULOG)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Badan Pangan Nasional (Bapanas) telah menjalin komitmen dengan 25 perusahaan penggilingan padi berskala menengah hingga besar untuk mengirimkan beras ke Perum Badan Urusan Logistik atau Bulog. Totalnya mencapai 60.000 ton beras.

Langkah ini ditempuh usai Bulog gagal menyerap secara maksimal dan cepat hasil panen raya dari petani. Hal ini pun membuat Bulog harus mengalami ancaman krisis stok pada Cadangan Beras Pemerintah (CBP). 

Alih-alin menjadi solusi, pengiriman pasokan beras dari penggilingan ternyata juga lambat. Menurut Direktur Utama Bulog Budi Waseso, badan usaha milik negara tersebut baru menerima 15.000 ton beras atau 25% dari total komitmen. Bulog pun berharap pasokan ini bisa masuk sebelum Lebaran atau Idul Fitri 1444 Hijriah.

“Masih akan terus bertambah dari mereka yang menyanggupi untuk memasok beras ke kita,” kata Buwas, sapaan Budi ketika ditemui usai acara pelepasan penyaluran beras bansos pangan di Kelapa Gading, Jakarta Utara, Kamis (6/4/2023).

Menurut dia, Bulog pun tak bisa memaksa seluruh perusahaan penggilingan padi tersebut untuk segera mengirimkan stok ke pemerintah. Sebagai sebuah perusahaan, kata dia, tiap penggilingan tentu harus memperhitungkan jumlah kebutuhan pasar dan margin stok yang bisa dijual ke Bulog. Toh, setiap perusahaan penggilingan tersebut tak pernah meneken kontrak atau perjanjian kerja sama apa pun dengan pemerintah, dalam hal ini Bapanas atau pun Bulog.