2) PLT Surya Skala Besar
- Target penambahan kapasitas sampai dengan 2030: 4,68 GW
- Total penurunan emisi GRK: 6,97 juta ton CO2e
- Membutuhkan investasi: US$3,2 miliar
3) PLT Panas Bumi
- Target penambahan kapasitas sampai dengan 2030: 3,35 GW
- Total penurunan emisi GRK: 22,4 juta ton CO2e
- Membutuhkan investasi: US$17,35 miliar
4) PLT Bioenergi
- Target penambahan kapasitas sampai dengan 2030: 590 MW
- Total penurunan emisi GRK: 4,61 juta ton CO2e
- Membutuhkan investasi: US$2,2 miliar
5) PLT Bayu
- Target penambahan kapasitas sampai dengan 2030: 597 MW
- Total penurunan emisi GRK: 2,22 juta ton CO2e
- Membutuhkan investasi: US$1,03 miliar
6) PLT EBT Base
- Target penambahan kapasitas sampai dengan 2030: 1,01 GW
- Total penurunan emisi GRK: 4,51 juta ton setara karbon dioksida atau CO2e
- Membutuhkan investasi: US$5,49 miliar
7) PLT Peaker
- Target penambahan kapasitas sampai dengan 2030: 300 MW
- Total penurunan emisi GRK: 2,01 juta ton setara karbon dioksida atau CO2e
- Membutuhkan investasi: US$0,28 miliar
Tantangan Investasi
Selain itu, Eniya mengatakan telah mengidentifikasi hambatan atau bottleneck dari investasi adalah tingkat komponen dalam negeri (TKDN) dan kolaborasi.
Dalam kaitan itu, Eniya mengatakan permasalahan TKDN sudah diselesaikan dengan Kementerian Perindustrian (Kemenperin).
“Nanti terbit 2 peraturan menteri dari Kemenperin dan Kementerian ESDM. Mudah-mudahan bisa clear dan akselerasi investasi karena kita inginkan sama-sama local industry terdorong dan investasi internasional untuk renewable energy terdorong,” ujar Eniya.
(dov/wdh)
No more pages