Bloomberg Technoz, Jakarta - Kementerian Keuangan (Kemenkeu) buka suara soal penerapan bea masuk hingga 200% untuk beberapa komoditas impor. Kebijakan tersebut dilaporkan masih dalam tahap pembahasan bersama Kementerian Perdagangan (Kemendag) dan Kementerian Perindustrian (Kemenperin).

Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kemenkeu menjelaskan pihaknya turut melakukan pembahasan atas penerapan tarif bea masuk hingga 200% tersebut dengan kementerian terkait. Namun, ia mengaku belum dapat memastikan waktu pengumuman penerapan kebijakan baru tersebut.

“Kita harus melihat dari hulu sampai hilirnya, mulai dari bahan baku seperti serat, lalu sampai kain, sampai pakaian jadi. Itu kan semuanya ada produksi di Indonesia ” tutur Febrio saat ditemui awak media di Kompleks DPR RI, Kamis (4/7/2024).

Menurut dia, produksi berbagai komoditas tersebut hingga saat ini masih berjalan baik di tengah lonjakan pasokan barang yang datang dari China. Namun, Febrio tak menampik bahwa kadang kelebihan barang tersebut dikirimkan ke Indonesia dengan harga yang lebih murah atau dilakukan praktek dumping.

Oleh sebab itu, ia mengatakan bahwa pihaknya bersama Kemenperin dan Kemendag masih melakukan diskusi bersama pihak-pihak terkait untuk mengkaji besaran tarif yang akan disepakati.