Logo Bloomberg Technoz

Suharso Soal Family Office: Kasihan Menkeu Beri Insentif Terus

Azura Yumna Ramadani Purnama
05 July 2024 05:10

Menteri PPN/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa, Suharso Monoarfa saat Rapat Kerja dengan Komisi XI DPR. (Tangkapan Layar TV Parlemen via Youtube DPR)
Menteri PPN/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa, Suharso Monoarfa saat Rapat Kerja dengan Komisi XI DPR. (Tangkapan Layar TV Parlemen via Youtube DPR)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa menilai pemberian insentif fiskal dalam pembentukan family office akan membuat tugas Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati semakin berat.

Sebelumnya, pemerintah mewacanakan pembentukan family office yang akan difungsikan mengelola keuangan orang-orang kalangan atas. Presiden Joko Widodo (Jokowi) membidik potensi pengelolaan dana US$500 miliar atau sekitar Rp8.178,8 triliun dari pembentukan family office.

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno menjelaskan family office merupakan suatu konsep keluarga yang membawa kekayaannya untuk investasi dan dikelola di suatu wilayah, sekaligus mereka bisa berwisata.

Menanggapi hal itu, Suharso berpendapat, jika pembentukan family office direalisasikan, maka Menkeu harus memberikan insentif fiskal yang cukup besar saat diminta untuk mengerek rasio perpajakan. Dengan demikian, penerimaan negara menjadi tak maksimal.

“Saya kasihan banget sama Ibu Menteri Keuangan yang beliau didorong untuk mendorong tax ratio-nya naik,” ucap Suharso saat ditemui awak media di Kompleks DPR RI, Kamis (4/7/2024).