Sehingga pasangan Andra-Dimyati lahir sebagai konsekuensi penolakan dari kubu Airin. Pasangan itu juga telah mengantongi rekomendasi dari sejumlah partai dan cukup untuk mencalonkan diri.
Habiburokhman mengatakan, perbedaan pandangan antara Gerindra dan Golkar tidak memengaruhi pembentukan koalisi di daerah lain. Idealnya memang KIM, yang mendukung pasangan presiden dan wakil presiden terpilih Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, tetap bersama-sama di sejumlah daerah yang menggelar pilkada.
“Fakta yang tak bisa dipungkiri bahwa setiap daerah memiliki karakteristik masing-masing, persoalan masing-masing. Nah dalam situasi ini kami nggak bisa saling paksa juga. Tak bisa saling sandera juga, yang penting kalau toh kami tidak bersama, kami berkompetisi secara fair,” tambah dia.
Meskipun perbedaan pandangan tersebut akan memengaruhi soliditas KIM, Habiburokhman berharap meski berbeda koalisi, tetap bisa berkompetisi secara sehat.
Sejak awal Pemilihan Presiden 2024, nama Airin telah menggema sebagai salah satu bakal cagub Banten. Bahkan, Airin didapuk sebagai Ketua Tim Pemenangan Daerah Banten Prabowo-Gibran. Dalam Pemilihan Legislatif 2024, Airin juga mendominasi sebagai peraih suara terbanyak di Banten III dengan 302.878 suara.
Ketua Umum (Ketum) Partai Golkar Airlangga Hartarto sebelumnya telah memberikan tugas kepada Airin Rachmi Diany untuk bertarung dalam pemilihan kepala daerah (Pilkada) 2024 untuk Provinsi Banten. Airlangga meminta berbagai pihak memenangkan Airin. Terlebih, Provinsi Banten diklaim merupakan salah satu kekuatan Partai Golkar sejak 60 tahun yang lalu.
(mfd/ain)