Bloomberg Technoz, Jakarta - Hizbullah mengatakan pada Kamis (4/7/2024) bahwa mereka telah meluncurkan lebih dari 200 roket yang menargetkan lima posisi militer Israel.
Melansir Al Arabiya, serangan ini disebut merupakan balas dendam Hizbullah atas pembunuhan salah satu komandan tertingginya di Lebanon selatan pada Rabu.
Tentara Israel mengatakan bahwa 17 peringatan dibunyikan selama 90 menit di berbagai bagian wilayah utara, dari Nahariya di barat hingga Golan di timur, di tengah meningkatnya kekhawatiran bahwa bentrokan lintas-perbatasan antara sekutu Hamas, Hizbullah, dan Israel dapat meningkat menjadi perang habis-habisan.
Sebelumnya, serangan udara tentara Israel telah menewaskan komandan senior Hizbullah, Mohammed Naameh Nasser. Menurut laporan televisi Al-Jadeed pada Rabu (3/7/2024), kepala unit Aziz dari Hizbullah, sebuah divisi regional di sektor selatan, itu diserang saat melakukan perjalanan ke daerah Hosh di Tyre.
Israel telah membunuh ratusan anggota milisi yang didukung Iran, termasuk tokoh senior lainnya, sejak kedua belah pihak mulai terlibat baku tembak lintas perbatasan hampir setiap hari pada Oktober.
Konflik yang memanas ini telah meningkatkan kekhawatiran akan terjadinya perang habis-habisan yang dapat menyeret Teheran dan kekuatan regional lainnya. Negara-negara termasuk AS sedang berupaya mencegah eskalasi.
Israel mengaku bertanggung jawab atas serangan yang menewaskan Nasser. Pihaknya mengatakan Nasser memimpin penembakan roket dan rudal anti-tank dari Lebanon barat daya ke arah warga sipil dan komunitas Israel. Hizbullah menanggapi pembunuhan itu dengan meluncurkan puluhan roket ke Israel utara.
"Nasser memimpin sejumlah besar serangan teror terhadap Israel baik selama dan sebelum perang," kata Pasukan Pertahanan Israel (Israel Defense Forces/IDF) dalam sebuah unggahan di Telegram.
(red/ros)