“Jadi itu yang hubungannya. Kalau ada yang bisa sama, bagus di targeting [dipatok],” tutupnya.
Sementara itu, Menteri Keuangan Sri Mulyani membenarkan terdapat perbedaan besaran pertumbuhan ekonomi antara RKP dan KEM-PPKF. Ia hanya menegaskan, target pertumbuhan tersebut akan disinkronkan kembali.
“Iya ada beberapa range-range yang kita lihat antara RKP dan beberapa laporan panja A dan C dan itu masih ada yang perlu disinkronkan, nanti kita lihat ya,” ujarnya ditemui awak media di Kompleks DPR RI.
Ia hanya mengatakan, perkiraan pertumbuhan ekonomi 2025 akan disampaikan dua minggu lagi dalam penyampaian laporan semester (Lapsem) I Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2024, yang akan disampaikan di DPR.
“Jadi nanti 2 minggu lagi kita lihat ada Lapsem yang memuat forecast 2024, dan kemudian kita susun APBN nya, jadi aku ga mau menspoil [membocorkan] yang sedang dibuat, tutup Sri Mulyani.
(azr/lav)