Logo Bloomberg Technoz

Target Pertumbuhan Ekonomi Pemerintah Beda, Ini Penjelasannya

Azura Yumna Ramadani Purnama
04 July 2024 17:30

Menteri PPN/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa, Suharso Monoarfa saat Rapat Kerja dengan Komisi XI DPR. (Tangkapan Layar TV Parlemen via Youtube DPR)
Menteri PPN/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa, Suharso Monoarfa saat Rapat Kerja dengan Komisi XI DPR. (Tangkapan Layar TV Parlemen via Youtube DPR)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Badan Anggaran (Banggar) DPR RI bersama pemerintah telah menggelar rapat kerja yang salah satunya memutuskan besaran pertumbuhan ekonomi dalam Rencana Kerja Pemerintah (RKP) 2025 sebesar 5,3% - 5,6% dan dalam Asumsi Dasar Makro-Fiskal 2025 sebesar 5,1% - 5,5%.

Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa menjelaskan bahwa pertumbuhan ekonomi yang dipatok dalam RKP 2025 sebesar 5,3% - 5,6% didasari oleh target-target pembangunan yang harus dicapai pemerintah.

Sementara itu, besaran pertumbuhan ekonomi dalam Asumsi Dasar Makro-Fiskal merupakan angka yang bersifat asumsi untuk mematok pendapatan negara, inflasi, suku bunga, hingga lifting minyak dan gas.

“Sekali lagi, kalau Bappenas targeting. Jadi kalau target itu kan sesuatu yang harus dicapai. Kalau di KEM-PPKF itu namanya asumsi.Kenapa asumsi? Karena itu akan menghitung revenue untuk pendapatan negara. Dihitung dari mana aja? Dihitung dari tingkat pertumbuhan dan inflasi. Kemudian apa lagi? Suku bunga. Apa lagi? Lifting,” ujar Suharso ditemui di Kompleks DPR RI, Kamis (4/7/2024).

Ia menegaskan bahwa, pihaknya dalam menargetkan pertumbuhan ekonomi memperhitungan dengan target tingkat kemiskinan, tingkat pengangguran terbuka, hingga GNI per kapita.