“APBN menjadi sumber pendanaan penting untuk melaksanakan kegiatan pembangunan, baik fisik maupun non-fisik. Upaya meningkatkan infrastruktur dan konektivitas, kualitas SDM, dan kesejahteraan masyarakat telah menunjukkan kemajuan yang signifikan,” ujar Sri Mulyani.
Sebagai perbandingan, menurut data BPS, tingkat kemiskinan nasional pada 2004 tercatat sebesar 16,66% sementara pada 2013 tercatat sebesar 11,37%.
Dengan begitu, dalam 10 tahun pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) tingkat kemiskinan turun 5,29%. Angka tersebut tercatat lebih besar dibanding capaian penurunan tingkat kemiskinan pemerintahan Jokowi dari 2014-2023 yang hanya turun 1,9%.
Untuk diketahui, BPS melaporkan kondisi kemiskinan Indonesia periode Maret 2024. Angka dan tingkat kemiskinan turun dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
Pada Senin (1/7/2024), Plt Sekretaris Utama BPS Imam Machdi mengumumkan jumlah penduduk miskin di Indonesia per Maret adalah 25,22 juta orang. Artinya, tingkat kemiskinan ada di 9,03%.
"Tingkat kemiskinan turun 0,33 poin persentase dibandingkan Maret 2023. Jumlah penduduk miskin turun 0,68 juta orang," kata Imam dalam jumpa pers di kantornya, Jakarta.
Sedikit lebih rinci, masih terjadi disparitas yang cukup lebar di perkotaan dan perdesaan. Tingkat kemiskinan di perdesaan 11,79% sementara di perkotaan 7,09%.
Tingkat kemiskinan di desa lebih rendah dari kondisi sebelum pandemi. Sementara di perkotaan masih lebih tinggi dari kondisi sebelum pandemi.
"Dalam 10 tahun terakhir, jumlah penduduk miskin turun 3,06 juta orang atau turun 2,22 poin persentase. Rata-rata penduduk miskin turun 300 ribu orang per tahun. Tingkat kemiskinan 9,03% merupakan yang terendah dalam 1 dekade terakhir," ungkap Imam.
(azr/lav)
