Bioavtur di RI
Dalam paparannya, Eniya menjelaskan Pertamina bersama dengan Institut Teknologi Bandung (ITB) telah mengembangkan bahan bakar J2.4 dengan bioavtur 2,4%.
Pada September 2021, uji coba terbang pertama juga telah dilakukan dengan pesawat CN-235-220 FTB rute Bandung—Jakarta.
Pada 18 Juli 2022, Kementerian ESDM dan Kementerian Perhubungan juga sudah menandatangani kesepakatan bersama yang salah satunya adalah pemanfaatan bahan bakar nabati pada pesawat udara.
Selanjutnya, uji coba penerbangan bahan bakar J2.4 secara komersial juga dilakukan terhadap pesawat milik PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk (GIAA) pada Oktober 2023
Eniya mengatakan Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi juga sudah memiliki peta jalan atau roadmap bioavtur pada pesawat terbang.
“Kita sedang berikan masukan, sedang konsensus di beberapa kementerian sudah berikan masukan,” ujarnya.
Sebelumnya, Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan menargetkan bahwa dasar hukum mengenai pengembangan industri sustainable aviation fuel (SAF) di Indonesia bisa diluncurkan pada September 2024.
“Saya menargetkan setelah keluarnya Peraturan Presiden, SAF dapat kita launching payung hukumnya selambatnya pada Bali International Air Show pada September mendatang,” ujar Luhut melalui unggahan di akun Instagram resminya, dikutip Kamis (30/5/2024).
(dov/wdh)