Logo Bloomberg Technoz

Alasan Proteksi, Eropa Bakal Perketat E-commerce China Jualan

News
04 July 2024 08:41

Ilustrasi e-commerce Temu. (Dok: Bloomberg)
Ilustrasi e-commerce Temu. (Dok: Bloomberg)

Alberto Nardelli—Bloomberg News

Bloomberg, Ritel online China akan mendapat adangan dari Uni Eropa dalam upaya mereka masuk ke pasar benua biru, lewat sebuah rancangan proposal pengenaan bea masuk untuk barang-barang murah.

Proposal untuk menutup barang online murah hanya berlaku di luar Eropa, dengan bidikan para ritel startup China seperti Temu, AliExpress dan Shein, menurut orang-orang yang mengetahui hal ini.

Alibaba. (Dok: Bloomberg)

Uni Eropa kini masih menerapkan aturan bebas bea €150  atau sekitar US$ 161 (Rp2,62 juta) untuk pembelian online yang dimaksudkan untuk hadiah kecil atau paket pribadi. Namun praktiknya batasan ini telah memungkinkan lonjakan impor bernilai kecil dari platform-platform tersebut, kata orang-orang yang berbicara dengan syarat anonim.

Proposal tersebut bertujuan untuk membendung arus barang online murah China, dan akan berlaku untuk semua platform e-commerce non-Uni Eropa, mereka menambahkan. Rencana ini pertama kali dilaporkan oleh Financial Times.