Menurut Sri Mulyani dinamika yang terjadi saat ini turut memengaruhi asumsi harga minyak yang pemerintah gunakan dalam penyusunan rancangan anggaran pendapatan dan belanja negara (RAPBN) 2024. Ia berharap kinerja industri migas dalam negeri tidak akan banyak terpengaruh oleh kondisi global. Pemerintah menargetkan lifting minyak pada tahun 2024 diproyeksikan 592 ribu bph sampai dengan 651 ribu bph.

"Ini adalah konstelasi global lainnya yang sangat mempengaruhi dan hal-hal yang dapat diramalkan menjadi sulit diperoleh. Kita berharap lifting minyak akan terjaga," ujarnya.

Asumsi Makro 2024

Sebelumnya dalam rapat terbatas yang digelar pemerintah Februari lalu, Sri Mulyani telah menyampaikan sejumlah asumsi makro dalam penyusunan RAPBN 2024. 

Untuk Indonesia sendiri, asumsi dasar ekonomi makro serta sasaran dan indikator pembangunan pada tahun 2024 adalah:

1. Pertumbuhan ekonomi pada tahun 2024 diperkirakan 5,3% - 5,7% secara year-on-year (yoy).

2. Inflasi diperkirakan menurun sebesar 1,5%-3,5% secara year-tp-date (ytd)

3. Nilai tukar diperkirakan terjaga ada pada kisaran Rp14.800-Rp15.400 per USD$

4. Suku bunga SBN 10 tahun berada pada kisaran 6,5%-7,4%.

5. Harga minyak mentah di Indonesia diperkirakan USD$75-USD$85 per barrel.

6. Lifting minyak diperkirakan diproyeksikan 592 ribu bph sampai dengan 651 ribu bph.

7. Lifting gas diperkirakan 1.007 boepd-1.058 boepd

(krz/evs)