Logo Bloomberg Technoz

"Berita buruk adalah kabar baik," kata Fawad Razaqzada di City Index dan Forex.com. "Begitulah reaksi aset berisiko setelah rilis data AS hari ini."

Seperti yang diwartakan Bloomberg News, sektor jasa AS mengalami kontraksi pada pencatatan bulan lalu, memberikan tanda-tanda bahwa ekonomi kehilangan tenaga.

Sektor jasa adalah acuan dan gambaran jelas terhadap ekonomi AS, dengan andil terhadap Produk Domestik Bruto mencapai nyaris 80%. Jadi masalah di sektor ini akan menyebabkan masalah tersendiri terhadap perekonomian AS secara keseluruhan.

Adapun Institute of Supply Management (ISM) melaporkan aktivitas jasa di Negeri Paman Sam yang dinilai dengan Purchasing Managers’ Index (PMI) ada di angka 48,8. Jauh di bawah bulan sebelumnya yang menyentuh 53,8 dan sekaligus menjadi yang terendah sejak April 2020, kala pandemi Covid-19 sedang menyerang.

PMI menggunakan angka 50 sebagai titik mula. Angka di bawah 50 mencerminkan aktivitas sedang berada di zona kontraksi, bukan dalam laju ekspansi. Makin memperkuat alasan untuk pemangkasan suku bunga acuan akan dimulai dalam waktu dekat.

Klaim pengangguran AS (Dok: Bloomberg)

Sebuah indikator terpisah yang diterbitkan pada Rabu menunjukkan, Klaim berulang untuk tunjangan pengangguran naik selama sembilan minggu berturut-turut, rentang terpanjang sejak 2018 yang mengindikasikan semakin banyak orang yang mengalami kesulitan mencari pekerjaan baru.

Dalam laporan ADP Research Institute, kenaikan 150.000 dalam penggajian swasta pada bulan lalu. Lebih rendah dibandingkan bulan sebelumnya yang sebanyak 157.000 dan sekaligus menjadi yang terendah sepanjang tahun ini.

Sementara itu, Klaim berkelanjutan untuk aplikasi pengangguran, proxy untuk jumlah orang yang menerima tunjangan, meningkat menjadi 1,86 juta dalam pekan 22 Juni, tertinggi sejak November 2021, menurut data Departemen Tenaga Kerja pada Rabu. Klaim pertama kali naik 4.000 menjadi 238.000 minggu lalu.

Data-data terbaru ini membuat asa pemangkasan suku bunga acuan kembali meningkat.

Mengutip CME FedWatch Tools pagi ini, probabilitas Bank Sentral Federal Reserve memangkas suku bunga acuan sebanyak 25 basis poin (bps) ke 5,00–5,25% dalam rapat September menanjak ke angka keyakinan 68,4% lebih tinggi dari sebelumnya yang sempat menyentuh 56%.

Kemudian, Federal Funds Rate diperkirakan bakal turun lagi 25 bps ke 4,75–5,00% pada rapat Desember. Peluangnya bertambah menjadi 45,8% juga lebih tinggi dari sebelumnya di angka 42%.

Tim Research Phillip Sekuritas memaparkan, investor menganggap komentar Gubernur Bank Sentral AS (Federal Reserve/The Fed) Jerome Powell sebelumnya memperkuat ekspektasi bahwa pemangkasan suku bunga di AS akan terjadi dalam waktu yang tidak terlalu lama lagi.

“Pelaku pasar melihat 69% peluang Federal Reserve menurunkan suku bunga di bulan September dan meyakini akan ada dua kali penurunan suku bunga di tahun ini,” mengutip riset harian Tim Research Phillip Sekuritas.

Analis MNC Sekuritas Herditya Wicaksana memaparkan, IHSG menguat 1,01% ke 7.196 dan disertai dengan munculnya volume pembelian.

“Saat ini, posisi IHSG diperkirakan sudah berada di akhir wave (iii) dari wave [i] dari wave 1 dari wave (3), sehingga IHSG akan rawan terkoreksi membentuk wave (iv) ke rentang area 7.061-7.113,” papar Herditya dalam risetnya pada Kamis (4/7/2024).

Herditya juga memberikan catatan, adapun area penguatan IHSG selanjutnya diperkirakan akan menguji 7.251-7.310.

Bersamaan dengan risetnya, Herditya memberikan rekomendasi saham hari ini, ACES, MYOR, PTBA, dan UNTR.

Analis Phintraco Sekuritas juga memaparkan, Capital Inflow bisa berlanjut di Pasar Modal Indonesia.

“Penguatan IHSG juga diyakini dampak dari meredanya tekanan jual investor asing seiring pemulihan ekonomi eksternal yang tidak sebaik perkiraan,” tulisnya.

IHSG berpeluang uji level psikologis 7.200 di Kamis (4/7). Akan tetapi, volume perdagangan yang cenderung mute di Rabu (3/7) karena investor di AS cenderung menahan diri di hari terakhir jelang libur berpotensi membatasi penguatan IHSG. Faktor lain berasal dari indikasi teknikal yang menunjukan IHSG berada dalam kondisi Overbought (Stochastic RSI).

Melihat hal tersebut, Phintraco memberikan rangkuman rekomendasi saham hari ini meliputi MYOR, ASSA, MTEL, SMBR, dan AGRO.

(fad/wep)

No more pages