Logo Bloomberg Technoz

Bunga SRBI Makin Tinggi, SBN Terancam Sepi Pembeli

Tim Riset Bloomberg Technoz
04 July 2024 09:00

Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo mengumumkan Hasil Rapat Dewan Gubernur Bulan Mei 2024 di Jakarta, Rabu (22/5/2024). (Dimas Ardian/Bloomberg)
Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo mengumumkan Hasil Rapat Dewan Gubernur Bulan Mei 2024 di Jakarta, Rabu (22/5/2024). (Dimas Ardian/Bloomberg)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Bank Indonesia semakin agresif memakai instrumen Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI) untuk menarik dana pemodal masuk, termasuk dana investor asing.

Dalam lelang terakhir yang dilangsungkan kemarin Rabu (3/7/2024), bank sentral yang bermarkas di kawasan MH Thamrin itu memberikan bunga diskonto SRBI tenor 12 bulan semakin tinggi, yakni di 7,526%. Pada lelang sebelumnya 28 Juni, bunga diskonto untuk SRBI tenor yang sama adalah sebesar 7,525%.

Sedangkan tenor lebih pendek yakni SRBI-6 bulan dan SRBI-9 bulan masing-masing diganjar dengan bunga diskonto 7,317% (dibanding 7,320%) dan 7,433% (dibanding 7,427%).

Minat investor dalam lelang SRBI kemarin sebenarnya sudah lebih tinggi dibanding lelang sebelumnya. Pada 28 Juni, penawaran masuk baru sebesar Rp23,81 triliun. Sementara kemarin, incoming bids masuk sebesar Rp27,24 triliun. Namun, BI masih memberikan diskonto lebih tinggi dengan nilai penyerapan sebesar Rp18,85 triliun, sedikit naik dibanding sebelumnya Rp18,61 triliun.

Pemberian diskonto yang lebih tinggi itu sepertinya dipengaruhi oleh permintaan pelaku pasar yang mencatat rata-rata permintaan bunga jauh lebih tinggi juga. Untuk SRBI-12 bulan, rata-rata permintaan rate mencapai 7,551%, sedikit lebih tinggi dibanding lelang sebelumnya di 7,550%.