Logo Bloomberg Technoz

S&P 500 Cetak Rekor di Tengah Spekulasi Pemangkasan Suku Bunga

News
04 July 2024 06:30

Papan Wall Street di pusat perekonomian New Yorks, Amerika Serikat (AS). (Dok Bloomberg)
Papan Wall Street di pusat perekonomian New Yorks, Amerika Serikat (AS). (Dok Bloomberg)

Rita Nazareth - Bloomberg News

Bloomberg, Para trader di Wall Street mendorong harga saham naik karena imbal hasil obligasi turun, setelah serangkaian laporan ekonomi yang lebih lemah dari perkiraan memperkuat argumen bagi bank sentral AS atau Federal Reserve (The Fed) untuk mulai menurunkan suku bunga tahun ini.

Dalam sesi yang dipersingkat menjelang liburan AS, S&P 500 mencapai titik tertinggi sepanjang masa dengan spekulasi suku bunga yang lebih rendah akan terus mendorong pertumbuhan perusahaan Amerika. Treasury naik di seluruh kurva. Dolar tetap melemah setelah risalah dari pertemuan kebijakan The Fed bulan Juni menunjukkan para pejabat sedang menunggu bukti bahwa inflasi mendingin dan berbeda pendapat dalam hal berapa lama untuk mempertahankan suku bunga tetap tinggi.

Bagi Paul Ashworth di Capital Economics, risalah The Fed "terasa ketinggalan zaman" mengingat tanda-tanda perlambatan ekonomi berikutnya. Michael Feroli di JPMorgan Chase & Co mengatakan risalah tersebut "cenderung dovish." Ada kesepakatan luas bahwa tekanan disinflasi sedang terjadi, pasar tenaga kerja menjadi tidak terlalu ketat, dan pertumbuhan aktivitas ekonomi akan terus moderat, catatnya.

Menjelang laporan pekerjaan hari Jumat, data menunjukkan sektor jasa mengalami kontraksi dengan kecepatan tercepat dalam empat tahun. Sementara pasar tenaga kerja melihat tanda-tanda pendinginan lebih lanjut.