Dia tercatat melakukan pertemuan dengan keluarga korban banjir, serta membagikan buku dan susu kepada anak-anak.
Kemarin, Gibran kembali meninggalkan Solo dan melakukan blusukan di DKI Jakarta. Kali ini, dia mengunjungi pemukiman padat di kawasan Pasar Manggis, Setiabudi.
Kegiatannya menarik banyak perhatian warga setempat karena juga ditemani artis dan pemengaruh Raffi Ahmad.
Pengamat politik dari Universitas Al-Azhar Ujang Komarudin berpendapat, blusukan yang dilakukan Gibran merupakan tanda atau kode bahwa adiknya, Kaesang Pangarep masih berpotensi maju di Pilkada Jakarta. Hal ini diduga menjadi cara untuk mengukur tentang potensi penolakan warga ibu kota terhadap klan atau keluarga Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada pilkada mendatang.
“Bisa jadi cek ombak pra kondisi mengkondisikan agar nanti ketika perjalanan Kaesang maju sebagai cagub atau cawagub di DKI sudah mulus sudah bisa diterima warga DKI karena kakaknya sudah jalan di lapangan,” tutur Ujang.
Ujang memastikan, baik Gibran maupun Jokowi akan saling mendukung satu sama lain dalam kepentingan politik Kaesang.
“Gibran turun blusukan di DKI untuk kepentingan politik Kaesang yang didorong maju oleh Jokowi di DKI. Saya melihat ke sana tidak ada asap kalau tidak ada api, tidak akan blusukan kalau tidak ada niat politik,” kata Ujang.
Nama Kaesang memang terus menguat usai Komisi Pemilihan Umum memastikan putusan Mahkamah Agung soal batas usia Pilkada akan masuk pada revisi PKPU Pilkada. Kaesang bisa menjadi calon kepala daerah tingkat provinsi meski belum genap 30 tahun, Agustus mendatang.
(mfd/frg)