Logo Bloomberg Technoz

Dengan mengambil contoh salah satu jenis tas Prada misal harganya bisa lebih dari US$ 1.500. Dengan kurs saat ini maka setara dengan Rp 22,4 juta. 

Sementara untuk brand tas Hermes, varian-varian Birkin dan Kelly bisa ratusan juta rupiah artinya harganya lebih mahal lagi. 

Membeli Merek

Namun apakah harga produk-produk luxury itu sebenarnya sepadan dengan harganya? Apakah dari sisi material yang digunakan memang premium sehingga mampu menjustifikasi harga?

Memang tidak sedikit produk-produk kelas atas yang menggunakan bahan baku eksotik. Misalnya tas atau ikat pinggang yang terbuat dari kulit reptil asli dari kulit buaya, ular, kadal. Harga kulit eksotik lebih mahal ketimbang kulit sapi.

Akan tetapi, adalah brand equity yang kerap kali menentukan harga. Konsumen harus membayar untuk menikmati merek. Dengan kakualitas kadang menjadi nomor dua.

Toko Louis Vuitton di Somerset Collection Mall, Troy, Michigan, AS. (Matthew Hatcher/Bloomberg)

Contohnya, jam tangan Seiko dengan gerakan (movement) 4R35. Ketika movement itu dipakai di Seiko Prospex ‘Samurai’ maka harganya minimal di kisaran Rp 4 juta.

Namun ketika movement 'keluar masuknya barang' yang sama dipakai di jam lain (namanya berubah menjadi NH35) maka harganya bisa turun hingga ke sekitar Rp 1 juta seperti yang terjadi pada jam tangan made in China seperti Pagani Design, Loreo, Cadisen, Star King dan lainnya itu.

Bahan yang dipakai produk-produk China ini padahal sama dengan Seiko yaitu besi tanpa karat (stainless steel) 316L. Bahkan produk China secara material bisa saja lebih unggul antara lain dengan penambahan kristal berbahan safir. Namun brand alias merek sekali lagi membuktikan bisa menjadi penentu harga dalam jumlah yang signifikan.

(aji)

No more pages