Logo Bloomberg Technoz

Manajemen MBMA tidak memberi tanggapan atas kabar nilai IPO dan jumlah emisi yang bertambah ini. 

Aksi penggalangan dana lewat skema penawaran saham perdana dilakukan MBMA di tengah tingginya minat terhadap industri nikel. Hal ini juga menjadi fokus perhatian Presiden Joko Widodo, utamanya dalam rangka peningkatan dan pengembangan rantai pasok kendaraan listrik.

IPO Merdeka Battery Materials akan tercatat sebagai aksi penawaran umum perdana saham terbesar ketiga tahun ini di Asia Tenggara.

Jadwal pelaksanaan IPO Merdeka Battery Materials, usai penawaran awal berakhir 4 April kemarin:

  1. Tanggal efektif 11 April
  2. Masa penawaran umum IPO 12 – 14 April
  3. Tanggal penjatahan 14 April
  4. Tanggal distribusi saham secara elektronik 17 April
  5. Tanggal pencatatan saham di Bursa Efek Indonesia 18 April

Rencana penggunaan dana IPO:

  1. Sekitar 53% pembayaran lebih awal untuk seluruh pokok utang yang timbul berdasarkan Perjanjian Fasilitas Berjangka. Nilai utang total US$ 300 juta dan terbagi ke dalam dua pihak, yaitu PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA) US$ 225 juta. MDKA dan MBMA saling terafiliasi. Kemudian US$ 75 juta adalah utang persepan kepada  ING Bank N.V., cabang Singapura (ING Bank).
  2. Sekitar 6% atau sekitar US$ 30 juta akan digunakan MBMA  untuk mengambil alih hak tagih yang timbul dari Perjanjian Fasilitas Dukungan Induk tanggal 23 Agustus 2022 yang diberikan oleh MDKA kepada PT Merdeka Tsingshan Indonesia (MTI). Selanjutnya, MBBA akan memiliki hak tagih kepada MTI senilai US$ 30 juta atau setara Rp460,5 miliar dengan syarat dan ketentuan yang sama dengan Perjanjian Fasilitas Dukungan Induk.
  3. Sekitar 2% akan digunakan oleh MBMA untuk modal kerja seperti  biaya karyawan, biaya jasa profesional, dan biaya keuangan. 
  4. Sekitar 9% akan dipinjamkan kepada MTI. Uang pinjaman ini akan digunakan untuk membiayai sebagian kebutuhan belanja modal yang timbul dari pembangunan AIM I. Proyek ini dijadwalkan akan memulai produksi pada tengah tahun ini.
  5. Sekitar 16% akan dipinjamkan kepada PT Zhao Hui Nickel (ZHN). Nilai pinjaman dibagi kembali sekitar 8,0% sebagai biaya sebagian kebutuhan belanja modal yang timbul dari pemasangan konversi nikel matte pada Smelter Rotary Kiln Electric Furnace (RKEF) ZHN. Proses pemasangan sampai saat ini sedang berjalan. Kemudian, sekitar 6% untuk modal kerja, seperti pembelian bahan baku utama, bahan baku pembantu, biaya listrik, serta biaya karyawan.
  6. Sekitar 6% akan dipinjamkan kepada PT Sulawesi Cahaya Mineral (SCM) sebagai modal kerja mereka. Penjabarannya adalah sebagai  biaya karyawan, biaya jasa profesional, pembayaran royalti ke kas negara, biaya pengangkutan dan bongkar muat, biaya pemeliharaan dan perbaikan, serta biaya penambangan.
  7. Masih terdapat sisa dana IPO, sebagai penyetoran modal kepada PT Merdeka Industri Mineral (MIN). MIN akan menyetorkan modal dan meminjamkan kepada PT Sulawesi Industri Parama (SIP). Nilai penyertaan dan pinjmana masing-masing 50%. Pada tahap lanjutan, SIP akan membiayai sebagian kebutuhan belanja modal yang timbul dari pembangunan fase pertama dari pabrik HPAL 1 yang berkapasitas 60.000 ktpa (HPAL 1a) di Indonesia Konawe Industrial Park (IKIP). Proyek ini merupakan bagian dari strategi usaha Perseroan dan Perusahaan Anak agar semakin terlibat dalam rantai nilai bahan baku strategis dan ke depannya dalam rantai nilai baterai kendaraan bermotor listrik.

(bbn)

No more pages