Aksi ini merupakan pembuktian bagi pendiri SoftBank, Son, yang reputasinya telah tercoreng oleh taruhan startup besar yang merugikan perusahaan miliaran dolar dalam beberapa tahun terakhir.
Hubungan erat SoftBank dengan Nvidia dan OpenAI telah memperkuat posisi perusahaan di tengah perlombaan global untuk membangun infrastruktur terkait AI.
Saham SoftBank mendapat dorongan sebagian karena pemulihan indeks acuan Nikkei 225 diperkirakan akan membantu pendapatan perusahaan investasi ini, menurut Tomoaki Kawasaki, analis senior di Iwaicosmo Securities.
“Saham ini mendapat dorongan lagi karena lebih banyak investor yang melihatnya sebagai saham yang berhubungan dengan semikonduktor,” katanya.
Sebagai kesayangan para investor ritel, saham SoftBank tetap tidak stabil. Selama booming dot-com, SoftBank kehilangan 99% dari kapitalisasi pasarnya, US$70 miliar kekayaan Son raib.
Saham SoftBank kembali menguat setelah dua dekade upaya meluncurkan jaringan broadband di Jepang, menjual iPhone Apple Inc pertama di negara itu dan investasi di beberapa perusahaan startup terbesar di dunia.
Namun, sahamnya kembali anjlok pada tahun 2021 setelah tindakan keras Beijing terhadap perusahaan teknologi dan sejumlah kesalahan langkah termasuk investasi di perusahaan rintisan seperti WeWork, Katerra Inc, OneWeb Ltd. dan Zume Pizza Inc.
Kenaikan saham juga telah meningkatkan retorika Son, dengan miliarder ini membuat pernyataan lebih muluk tentang masa depan AI.
Belum lama Son bilang kepada para pemegang saham bahwa ia sedang bersiap untuk mengayunkan pagar, dalam sebuah langkah yang akan membuat taruhan sebelumnya tampak seperti “pemanasan.”
(bbn)