Logo Bloomberg Technoz

Kendati demikian, dia menyampaikan pemerintah bersama DPR telah melakukan pembahasan awal anggaran IKN tahun 2025.

Bahasan tersebut dilakukan untuk menentukan pagu indikatif dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2025.

“Hanya untuk mempersiapkan presiden pidato di DPR tanggal 16 [Agustus]. Tapi angka resminya kan nanti September. Angkanya itu kan masih disusun sama pemerintahan sekarang,” jelas Hendrawan.

Meskipun begitu, ia tak menutup kemungkinan jika anggaran IKN yang telah ditetapkan DPR dapat diubah kembali oleh presiden Joko Widodo (Jokowi).  Sebab, menurut dia Jokowi menginginkan anggaran IKN lebih besar sehingga menjamin keberlanjutan pembangunan IKN.

“Sudah dibahas, tapi kan memang kalau Presiden Jokowi ingin lebih besar pastinya. Supaya menjamin agar Ibu Kota Nusantara ini menjadi proyek yang berhasil. Jangan sampai gagal dan melahirkan kasus Hambalang kedua misalnya,” tutup Hendrawan.

Seperti diketahui, Anggota Dewan Pakar Tim Kemenangan Nasional Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming, Soedradjad Djiwandono menilai dirinya lebih memilih program Makan Bergizi Gratis (MBG) dibandingkan pembangunan IKN.

Alasannya, program makan gratis tersebut dapat dilaksanakan dalam waktu dekat dengan perhitungan pembiayaan dan penerima yang jelas.

Soedradjad menjelaskan program makan bergizi gratis didasari atas kejelasan perencanaan dan penerima dari program itu. Ia menyebut, tim ekonomi pemenangan Prabowo juga telah memperhitungkan secara rinci pembiayaan dari program tersebut.

“Saya sebagai seorang ekonom ya gak bisa bohong dalam soal ini saya mengatakan ya saya memilih makan siang bergizi, karena saya tahu itu akan bisa dilaksanakan segera bahkan kita sudah memperhitungkan secara rinci biayanya siapa yang akan menerima,” ujar Soedradjad dalam Mid Year Banking and Economic Outlook Infobank di Jakarta, Selasa (2/7/2024).

Namun Soedradjad menegaskan, bahwa dia tidak menentang pemindahan ibu kota. "Akan tetapi satu katapun saya tidak pernah mengatakan, saya tidak setuju ibu kota baru," tambah Soedradjad.

(azr/lav)

No more pages