Logo Bloomberg Technoz

Bloomberg Technoz, Jakarta - Anggota UKK Gastrohepatologi Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Rachmat Ade Yudiyanto menekankan bahwa gejala hepatitis pada anak dan dewasa tidak ada yang berbeda.

"Secara umum gejala awal sama, ada yang mirip sindrom influenza. Tentunya anak-anak mengalami flu nggak kelihatan," kata Rachmat dalam seminar IDAI.

"Bedanya, kalau orang dewasa kena flu contoh lebih kuat. Ketika anak-anak flu dia bisa terkontaminasi, kalau sembuh kena lagi," tambahnya.

Baik dewasa maupun anak-anak yang mengalami hepatitis akan memiliki gejala seperti, demam, mual, muntah, sakit perut.

Namun, yang perlu diperhatikan bahwa antisipasi penanganan dan penyembuhan perlu benar melakukannya. Karena ketika masa kecil sudah terkena hepatitis maka perlu diwaspadai ketika anak tumbuh dewasa menjadi hepatitis kronis bila terkena lagi. 

Lebih lanjut, dokter Ade menyebutkan penyebab hepatitis terbagi menjadi dua yakni penyebab infeksi dan non infeksi.

"Untuk virus itu sendiri dibagi menjadi dua lagi, yaitu hepatotropik dan non hepatotropik, dan hepatitis A, B, C itu hepatitis yang penyebabnya infeksi oleh virus khususnya virus hepatotropik," jelasnya.

Tiga virus hepatitis yang paling umum ditemukan adalah hepatitis A, hepatitis B, dan hepatitis C

Lebih lanjut, Ade mengatakan Hepatitis yang tidak disebabkan oleh virus dapat terjadi karena non infeksi yang berkaitan dengan obat-obatan, racun, metabolisme, infak, Ag-Ab (autoimun).

(dec/spt)

No more pages