"BYD pasti akan terus fokus pada keberlanjutan teknologi dan mendorong inovasi. Dengan memiliki kendaraan listrik, kami berkontribusi dalam menciptakan udara yang lebih bersih, mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil, dan menciptakan masa depan yang lebih baik bagi generasi mendatang," sambungnya.
Dalam acara yang turut dihadiri oleh Founder, Chairman and CEO dari BYD Company Wang Chuanfu dan General Manager of the Asia-Pacific Auto Sales Division Liu Xueliang, Head of PR and Government Relation PT BYD Indonesia Luther Panjaitan menyampaikan bahwa total dealer BYD di Indonesia sudah sebanyak 17 unit, di 10 kota besar di Indonesia.
Adapun kota-kotanya antara lain; Bekasi, Jakarta, Medan, Tangerang, Depok, Bandung, Semarang, hingga Surabaya.
Bangun Pabrik
Pada kesempatan yang sama, Luther Panjaitan selaku Head of Marketing and Communication BYD Motor Indonesia tersebut meyakini bahwa akan ada investasi skala besar BYD dalam bentuk pembangunan fasilitas pabrik di Indonesia.
Hal ini menyusul respons penjualan oleh konsumen dalam negeri yang melebihi ekspektasi mereka, meski tak diungkapkan secara gamblang berapa angka penjualan tersebut.
"Dalam proses planning bisnis di indonesia yang berbasis investasi ini, di dalamnya kami juga memasukkan [rencana pengembangan] manufaktur dalam roadmap bisnis. Tentunya confidence itu menjadi keniscayaan awal, sebelum menentukan establishment sebesar dan sekelas high investment," jelasnya.
Namun, Luther masih enggan memberikan bocoran lebih jauh mengenai kapan proses pembangunan fasilitas pabrik BYD di Indonesia dimulai. "Masih dalam proses persiapan," tegasnya.
Diberitakan sebelumnya, untuk pangsa pasar EV di Indonesia, BYD melalui PT BYD Motor Indonesia juga telah mengumumkan akan membangun pengembangan fasilitas produksi mobil listriknya di di Subang, Jawa Barat, di atas tanah seluas 108 hektare (ha).
Luas tanah tersebut bukan hanya untuk fasilitas produksi, tetapi juga pembangunan ekosistem EV berupa pusat penelitian dan pengembangan serta fasilitas pelatihan dengan teknologi terbaru.
Fasilitas produksi EV BYD ini akan dibangun di area Fase 2 Subang Smartpolitan di Kawasan Industri Subang Smartpolitan, khususnya di bagian utara kawasan tersebut.
Adapun kepastian pengembangan pabrik EV ini terungkap usai penandatanganan kesepakatan kerja sama BYD dengan PT Suryacipta Swadaya anggota dari PT Surya Semesta Internusa Tbk (SSIA) selaku pengembang dari Kawasan Industri Subang Smartpolitan.
Setelah penandatanganan keduanya, proses selanjutnya adalah serah terima lahan yang akan dilakukan pada Agustus 2024. Adapun, BYD merencanakan operasional pembangunan bertahap dan diperkirakan mulai beroperasi pada Januari 2026.
Dengan investasi sekitar US$1,3 miliar, pabrik ini digadang-gadang mampu memproduksi 150.000 kendaraan listrik per tahun.
(prc/wdh)