Logo Bloomberg Technoz

Menkes Budi Ungkap Indonesia Kekurangan Stok Darah

Dinda Decembria
03 July 2024 12:50

Menkes Budi G. Sadikin dalam acara peluncuran whitepaper Genomics: Leapfrogging into the Indonesian healthcare future (Dok. Tangkapan Layar Youtube)
Menkes Budi G. Sadikin dalam acara peluncuran whitepaper Genomics: Leapfrogging into the Indonesian healthcare future (Dok. Tangkapan Layar Youtube)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin mengungkapkan saat ini kebutuhan darah di Indonesia mencapai 5,2 juta kantong tetapi hanya tersedia 4,2 juta kantong.

Sehingga masih terdapat kekurangan 1 juta kantong. Kebutuhan plasma mencapai 350 ribu liter, dan baru dapat terpenuhi sebanyak 145 ribu liter.

“Jadi kita usahakan semua rumah sakit vertikal sudah dapat CPOB dari BPOM dan itu juga harus menjadi targetnya BPOM, BPOM jangan nunggu aja dong, harus jemput bola,” kata Menkes Budi melalui rilis Kementerian Kesehatan RI. 

Pemerintah melalui Kementerian Kesehatan (Kemenkes) terus gencarkan implementasi transformasi kesehatan, termasuk mendorong ketahanan sektor kefarmasian dalam negeri melalui pemenuhan fraksionasi plasma yang dibutuhkan untuk memproduksi produk obat derivat plasma (PODP) yang selama ini masih bergantung pada impor.

Fraksionasi plasma adalah pemilahan plasma dari hasil pengolahan darah  termasuk darah donor. Plasma yang dihasilkan untuk fraksionasi untuk kemudian diolah menjadi PODP seperti  albumin, Intravenous immuniglobulin (IVIg) dan faktor VIII yang digunakan dalam berbagai pengobatan.