Logo Bloomberg Technoz

Ekonomi Indonesia Kena Pukulan Ganda, Bisa KO?

Ruisa Khoiriyah
03 July 2024 14:45

Demo buruh memperingati Hari Buruh Internasional (May Day) di kawasan Patung Kuda, Jakarta, Rabu (1/5/2024). (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)
Demo buruh memperingati Hari Buruh Internasional (May Day) di kawasan Patung Kuda, Jakarta, Rabu (1/5/2024). (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Semakin banyak orang kehilangan pekerjaan di Indonesia akhir-akhir ini akibat terkena vonis Pemutusan Hubungan Kerja (PHK), menebalkan gambaran suram perekonomian RI yang belakangan kian banyak memunculkan sinyal buruk.

Data terbaru yang dilansir oleh Kementerian Tenaga Kerja hari ini, Rabu (3/7/2024), melontarkan peringatan lebih keras tentang situasi ketenagakerjaan di Tanah Air. Jumlah tenaga kerja yang terkena vonis PHK dan terpaksa kehilangan sumber pendapatan pada Mei mencapai 8.393 orang, menjadikan total PHK menembus 27.222 orang hanya dalam lima bulan pertama tahun ini. Alhasil total PHK selama Januari-Mei tahun ini, telah meningkat 48,5% dibanding Januari-Mei tahun lalu.

Sementara bila memerinci angka bulanan, jumlah PHK pada Mei itu melonjak hingga 30,4% dibanding April. Lajunya memang sedikit turun dibanding angka April yang mencatat lonjakan hingga 37%. Namun, apabila dibandingkan periode yang sama tahun lalu, angka kenaikannya mencapai 165% karena pada Mei 2023 jumlah PHK 'hanya' sebanyak 3.156 orang.

Lonjakan angka PHK yang semakin tak terjeda itu mengisyaratkan situasi yang lebih buruk sektor ketenagakerjaan tahun ini. Total pekerja yang terkena PHK tahun ini kemungkinan akan melampaui tahun lalu dan bisa kembali lagi ke masa pandemi ketika badai pengangguran menjatuhkan banyak rumah tangga jatuh miskin.

Sebagai perbandingan, pada 2023 lalu, jumlah pekerja yang terkena PHK mencapai 64.855 orang, tertinggi sejak 2021. Sementara pada 2020 ketika pandemi mematikan perekonomian, angka PHK terbang tinggi hingga 386.877 orang. 

Gelombang PHK di Indonesia kian tinggi (Divisi Riset Bloomberg Technoz)

Aktivitas Manufaktur Lemah