Kadin: Manufaktur RI Mengkhawatirkan, Darurat Kebijakan Proteksi
Pramesti Regita Cindy
03 July 2024 11:30
Bloomberg Technoz, Jakarta - Wakil Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Bidang Perindustrian Bobby Gafur Umar memaparkan kinerja sektor industri manufaktur di dalam negeri tengah mengkhawatirkan.
Terlebih, belum lama ini S&P Global melaporkan bahwa aktivitas manufaktur Indonesia yang diukur dengan Purchasing Managers’ Index (PMI) berada di level 50,7 pada Juni 2024, atau turun dibandingkan dengan bulan sebelumnya di level 52,1.
Bobby menjelaskan peningkatan impor bahan baku dan penolong oleh pemerintah pada Mei seharusnya menjadi sinyal positif bagi industri manufaktur. Sayangnya, banyak bahan baku yang tercampur dengan barang-barang jadi impor yang tertahan di pelabuhan, sehingga menciptakan tantangan bagi pelaku industri.
"Kita sudah tahu beberapa bulan yang lalu beberapa pabrik sepatu tutup, sampai dengan pabrik sepatu Bata yang terkenal walaupun skala ekonominya makin mengecil. Bata tidak kompetitif lagi. Akan tetapi, [isu] yang kemarin mengejutkan adalah beberapa pabrik tekstil dan yang terbesar itu adalah yang di Solo, Sritex juga default lah tidak bisa menyelesaikan masalah utangnya. Situasi ini mesti kita sikapi bagaimana pemerintah menjaga market domestik dari sebuah barang impor," jelas Bobby kepada Bloomberg Technoz, dikutip Rabu (3/7/2024).
Kebijakan Impoir Tak Tepat