Logo Bloomberg Technoz

Tim Prabowo Akui Program Pemerintahan Baru Bisa Tekan Fiskal RI

Azura Yumna Ramadani Purnama
03 July 2024 09:49

Soedrajad Djiwandono dalam acara paparan Peluang Perbankan di Tengah Ketidakpastian Ekonomi Global (Youtube, Infobank)
Soedrajad Djiwandono dalam acara paparan Peluang Perbankan di Tengah Ketidakpastian Ekonomi Global (Youtube, Infobank)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Anggota Dewan Pakar TKN Prabowo-Gibran Soedrajad Djiwandono menyatakan peningkatan defisit anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) dapat memberi tekanan pada fiskal Indonesia.

Pada saat yang sama, ia juga menyebut defisit yang telah dipatok pemerintah untuk tahun depan telah mengakomodasi seluruh program prioritas Presiden Terpilih Prabowo Subianto.

Pemerintah bersama DPR telah menyetujui bahwa defisit APBN 2025 dipatok sebesar 2,29%-2,82% terhadap Produk Domestik Bruto (PDB), meningkat jika dibandingkan target defisit APBN 2024 sebesar 2,29% terhadap PDB.

“Ya kalau sampai [defisit] naik ya iya [tekan fiskal RI], tapi dikatakan dengan program-program ini [defisit anggaran] ga akan meningkat dari 2,5%,” ujar Soedrajad saat ditemui awak media setelah acara Mid Year Banking and Economic Outlook Infobank di Jakarta, Selasa (2/7/2024).

Lebih lanjut, mantan Gubernur Bank Indonesia periode 1993-1998 tersebut memastikan bahwa Prabowo berkomitmen menjaga defisit di bawah batas 3%, meskipun terdapat beberapa program yang dinilai membebani fiskal RI.