Logo Bloomberg Technoz

Gerak Rupiah Masih Terbatas Meski Powell Terdengar Optimistis

Tim Riset Bloomberg Technoz
03 July 2024 08:00

Karyawan menghitung uang rupiah di salah satu bank di Jakarta, Selasa (16/1/2024). (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)
Karyawan menghitung uang rupiah di salah satu bank di Jakarta, Selasa (16/1/2024). (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Pergerakan rupiah spot pada hari ini, Rabu (3/7/2024), kemungkinan masih akan menghadapi potensi pelemahan di kisaran terbatas, sejalan dengan kehati-hatian para pelaku pasar mencermati sentimen terkini baik dari perkembangan dinamika perpolitikan di Amerika dan Uni Eropa, juga sinyal baru dari para pejabat Federal Reserve (The Fed).

Indeks dolar AS ditutup lebih rendah di bursa New York setelah sebelumnya sempat menyentuh 106 di pasar Eropa. Pagi ini, indeks yang mengukur kekuatan the greenback terhadap enam mata uang utama dunia itu, masih stabil di kisaran 105,66.

Pergerakan dolar AS yang sudah lebih kalem mungkin dapat mengurangi tekanan bagi mata uang lawan. Ditambah lagi pernyataan Gubernur The Fed Jerome Powell yang bilang ada pergerakan 'substansial' menuju keseimbangan yang baik antara pasokan dan permintaan pekerjaan. 

Powell juga bilang, pasar tenaga kerja masih cukup kuat namun kondisinya telah mereda. Ia juga menyadari ada dua sisi risiko yang harus dikelola di mana pengetatan yang terlalu ekstrem bisa memicu lonjakan pengangguran yang mengarah pada resesi.

Gubernur The Fed Chicago Austan Goolsbee juga berkata hal yang senada. Ia bilang, "kita berada di jalur menuju inflasi 2%" dan "jika Anda mempertahankan suku bunga di tempatnya sementara inflasi turun, Anda sedang melakukan pengetatan - jadi Anda harus melakukan itu berdasarkan keputusan, bukan karena keteterpaksaan."