“Ekonomi AS kuat demikian pula pasar tenaga kerja. Kami punya waktu, dan itu yang akan kami lakukan,” tegas Powell, seperti diwartakan Bloomberg News.
Sepertinya investor membaca pernyataan itu sebagai sikap The Fed yang masih bersabar sebelum menurunkan suku bunga acuan. Akibatnya, pasar pun gamang apakah The Fed bisa menurunkan suku bunga acuan dalam rapat September mendatang.
Emas adalah aset yang tidak memberikan imbal hasil (non-yielding asset). Memegang emas kurang menguntungkan dalam iklim suku bunga tinggi.
Analisis Teknikal
Secara teknikal dengan perspektif harian (daily time frame), sebenarnya emas masih berada di zona bullish. Terlihat dari Relative Strength Index (RSI) yang sebesar 50,39. RSI di bawah 50 menandakan suatu aset sedang dalam posisi bullish.
Sementara indikator Stochastic RSI ada di 59,47. Menempati area beli (long) dan lumayan kuat.
Namun, sepertinya harga emas masih akan mengalami koreksi terbatas. Target support terdekat adalah US$ 2.329-2.328/troy ons. Jika tertembus, maka US$ 2.335/troy ons bisa menjadi target selanjutnya.
Adapun US$ 2.328/troy ons akan menjadi pivot point. Jika mampu bangkit, maka harga emas bisa naik menuju US$ 2.338/troy ons.
(aji)