Peristiwa terjadi saat lebih dari 80.000 orang, di atas batas perizinan kegiatan massal, berkumpul untuk melakukan ziarah, ibadah dan mendengarkan kotbah oleh salah satu tokoh keagamaan populer di wilayah tersebut. Kekacauan terjadi saat massa mulai bergerak tak terkendali di kawasan yang sempit dan minim jalur keluar tersebut.
Gambar-gambar di televisi dan media sosial menunjukkan mayat-mayat bergelimpangan di lokasi kejadian dan di luar rumah sakit.
"Saya menyampaikan belasungkawa kepada mereka yang kehilangan nyawa dalam kecelakaan ini. Saya berharap untuk pemulihan yang cepat dari semua yang terluka," Perdana Menteri Narendra Modi mengatakan dalam sebuah pidato di parlemen di New Delhi.
"Pemerintah terlibat dalam pekerjaan pertolongan dan penyelamatan di bawah pengawasan pemerintah negara bagian."
Insiden dengan jumlah korban tinggi kerap terjadi pada festival-festival keagamaan di negara dengan penduduk terpadat di dunia ini. Namun, insiden pada Selasa lalu merupakan salah satu yang paling mematikan dalam beberapa dekade terakhir.
Pada bulan September 2008, setidaknya 147 orang tewas di sebuah kuil di Jodhpur, negara bagian Rajasthan, sebulan setelah 145 orang, termasuk 30 anak-anak, tewas di Himachal Pradesh, di bagian utara India, ketika tanah longsor membuat para peziarah mengungsi dari sebuah kuil di puncak bukit. Pada tahun 2013, setidaknya 111 orang tewas dalam sebuah penyerbuan di dekat sebuah kuil di Madhya Pradesh, India tengah.
(bbn)