Logo Bloomberg Technoz

“Itu maksudnya memperbaiki gizi kita, dan yang perlu diperbaiki kan siswa dan ibu yang sedang hamil. Ibu sedang hamil kan kalau tidak benar [gizinya] akan bermasalah [kandungannya],” tuturnya.

Lebih lanjut, ia mengaku tidak mengetahui secara rinci teknis pelaksanaan makan bergizi gratis. Namun. ia menegaskan bahwa anggaran Rp71 triliun diputuskan dan disepakati oleh Menteri Keuangan Sri Mulyani beserta Presiden Terpilih Prabowo Subianto.

Ia hanya memastikan bahwa anggaran Rp71 triliun tersebut mencukupi untuk pelaksanaan program tersebut, meskipun pada awal pelaksanaannya tak bisa dilaksanakan secara penuh.

“Tidak bisa 100% bahwa dapurnya sudah siap apa sebagainya, kalau dari menghitung anggaran itu dikatakan paketnya utk setiap bungkus itu Rp12.000, Rp16.000 atau Rp15.000,” ucapnya.

Pada pemberitaan sebelumnya, World Bank atau Bank Dunia menyebut bahwa program makan siang gratis tidak dirancang untuk mengatasi stunting atau tengkes, sebab program tersebut tidak diberikan untuk 1.000 hari pertama kehidupan.

Hal itu, diungkap World Bank dalam Indonesia Economic Prospects (IEP) 2024 yang diterbitkan pada akhir Juni ini.

“Sehubungan dengan gizi, makanan di sekolah tidak dirancang untuk berdampak pada stunting, karena makanan tersebut tidak ditargetkan untuk 1.000 hari pertama kehidupan,” tulis World Bank dalam laporan itu, dikutip Jumat (28/6/2024).

Menurutnya, pemberian makan siang gratis dapat efektif untuk mencapai hasil gizi yang lebih baik jika dibarengi dengan penyediaan intervensi kesehatan dan gizi. Seperti, pemberian suplemen, obat cacing, kurikulum pendidikan kesehatan, hingga kebijakan kesehatan di sekolah.

“Untuk meningkatkan hasil kesehatan dan membantu memastikan saling melengkapi dengan intervensi stunting yang ditujukan pada 1000 hari pertama,” tulis World Bank.

(azr/spt)

No more pages