Meskipun penerbangan paling bergejolak menghubungkan Santiago di Chili dengan Santa Cruz di Bolivia, ada juga penerbangan yang sama bergejolaknya di seluruh dunia, menurut basis data turbli. Penerbangan dari Tokyo mendominasi daftar layanan penerbangan jarak jauh yang paling sering mengalami turbulensi.

Turbulensi yang kuat dihasilkan ketika aliran udara yang bergerak dengan kecepatan yang sangat berbeda bertemu. Hal ini biasanya dijumpai pada batas-batas aliran jet, di atas pegunungan dan dalam badai awan tertentu, menurut situs web turbli.

Sebagai contoh, turbulensi pada rute Santiago-Santa Cruz dihasilkan oleh angin dari Samudra Pasifik ke Samudra Atlantik yang mengalir hampir tegak lurus ke Andes. Khatulistiwa juga merupakan wilayah yang terkenal dengan turbulensi karena arus ke atas yang kuat dan aktivitas badai petir, kata turbli. Jepang memiliki tingkat turbulensi yang disebabkan oleh gunung dan lautan yang tinggi.

Situs web turbli membuat peringkatnya dengan menganalisis 150.000 rute dengan menggunakan data dari badan meteorologi pemerintah Inggris dan Amerika Serikat.

(bbn)