Logo Bloomberg Technoz

"Biasa lah dalam proses importasi ada urutan, ya biasa itu. Susah jadi maksudnya kita terima B/L yang ada dalam proses importasi tuh dia mengurut. Nah kebetulan Dolphin itu lagi di urutan terakhir, jadi dia keluarnya berbeda [lebih lambat]," sambungnya.

Meski demikian, ia menekankan tidak membeda-bedakan setiap konsumen yang telah mempercayakan pilihannya pada EV BYD baik merek Dolphin, Atto 3, maupun Seal.

Sekadar informasi Bill of Lading atau B/L adalah dokumen yang mengikat secara hukum yang memberikan semua rincian yang diperlukan kepada pengangkut dan pengirim untuk memproses pengiriman secara akurat.

Adapun tiga fungsi utama B/L adalah; sebagai dokumen kepemilikan atas barang yang dijelaskan dalam surat muatan, bentuk tanda terima untuk produk yang akan dikirim, dan sebagai bagian dari ketentuan dan persyaratan yang harus disepakati untuk pengangkutan barang.

Sementara itu, masih dalam kesempatan yang sama, Luther memaparkan bahwa BYD Dolphin merupakan EV dengan kemampuan jangkauan perjalanan hingga 490 km. Salah satu fitur keunggulannya adalah, BYD Dolphin dapat berfungsi sebagai sumber listrik cadangan diberbagai kondisi.

"Tidak hanya BYD Dolphin, tetapi seluruhnya. Tiga produk kita saat ini, tetapi satu fitur yang kami highlight dari segmen ini [BYD Dolphin] itu mampu menjadi suplai listrik," jelas Luther.

Selain itu, BYD Dolphin dilengkapi dengan kamera 360 derajat yang diklaim dapat membantu di kondisi perkotaan seperti Jakarta, karena kamera 360 derajat penting  untuk visualisasi yang baik di kemacetan, parkiran, saat berbelok, dan mundur.

Meskipun BYD Dolphin terlihat kompak, Luther menekankan BYD Dolphin interiornya sangat luas dan nyaman, menjadikannya favorit di berbagai negara. BYD Dolphin di Indonesia dibanderol dengan kisaran harga Rp425 juta.

(prc/ain)

No more pages